comunitynews
Kota Tangerang (comunitynews) , 5 Agustus 2024- Proyek perbaikan drainase (Udith) di RW 14 Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas, tengah menjadi sorotan Badan Pemantau Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (BP2 Tipikor) Aliansi Indonesia.
Menurut Agustinus ketua BP2 Tipikor dari laporan diduga pemasangan Udith tidak sesuai spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
" Biasanya U- dith dipasang menggunakan mortar bawah, yang berfungsi sebagai lapisan pondasi untuk menahan agar Udith tidak bergeser. Selain itu, terlihat juga adanya genangan air di lokasi pemasangan". Ucapnya.
Dari hasil informasi yang berhasil dihimpun bahwa Proyek ini dilaksanakan oleh POKMAS CERIA dengan anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBN 2024 sebesar Rp 135.300.000. Panjang proyek ini adalah 105 meter untuk Udith ukuran 40x40 dan 68 meter untuk Udith ukuran 30x30.
"Selain masalah teknis, ditemukan juga bahwa para pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), yang sangat penting untuk keselamatan kerja. Hal ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 87 ayat 1 yang mengatur tentang pentingnya penggunaan APD". Tambanya kepada awak media.
Saat dikonfirmasi, salah satu pekerja proyek mengatakan, "Pelaksana proyek ini adalah Pak Heri, bang. Kami tidak tahu di mana papan proyeknya ditempatkan, dan memang tidak ada pasir untuk mortar bawah."
Ridwan, selaku eksekutif bangunan di Kelurahan Cibodasari, ketika dikonfirmasi, menyatakan, "Tidak ada anggaran dalam RAB untuk APD dan dudukan mortar bawah. Saya hanya menjalankan sesuai perintah."
Sementara itu, Ibu Siti, seorang warga Kelurahan Cibodasari, menyuarakan keprihatinannya, "Kami berharap proyek ini dikerjakan dengan baik, mengingat dana yang digunakan berasal dari pajak rakyat. Keselamatan pekerja dan kualitas pekerjaan harus menjadi prioritas."
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi lebih lanjut dari pihak Kelurahan Cibodasari maupun pihak Kecamatan Cibodas.
Junaedi
