Ilustrasi: Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Konkret Prabowo-Gibran |
Comunitynews | Ketika bicara soal janji kampanye yang monumental, tak ada yang lebih menarik perhatian daripada program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dalam salah satu pertemuan di Kementerian Pertanian, Guru Besar IPB, Rachmat Pambudy, mengungkapkan rincian menarik tentang rencana ambisius ini.
Rachmat menjelaskan bahwa prioritas utama dalam pemenuhan makan bergizi gratis ini akan disesuaikan dengan potensi produksi pangan di masing-masing daerah. "Program ini akan bergantung pada dapur tempat mengolah asupan untuk anak-anak sekolah di daerah tersebut," ujarnya. Ini berarti makanan yang disajikan akan memanfaatkan hasil produksi lokal semaksimal mungkin.
"Memang akan dipenuhi dari produksi pangan di lingkungan sekitar. Kalau misal nanti masyarakat tidak ada beras, kan ada jagung, ubi, silakan. Kita memanfaatkan sebesar-besarnya produksi dari masyarakat sekitar lokasi di mana dapur itu berada," tambahnya.
Rachmat menekankan bahwa Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka telah mempersiapkan program ini dengan sangat matang, bahkan jauh sebelum mereka resmi dilantik. Gerak cepat ini ditempuh agar program dapat segera dieksekusi saat anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun pertama pemerintahan Prabowo cair.
"Semua ada standarnya. Semua ada standar gizinya, ahli gizi, ahli kesehatan, ahli dapur, ahli masak, ahli perawatan dapurnya. Semua para ahli yang bekerja," tegas Rachmat.
Terkait dengan penyediaan susu, Rachmat mengakui bahwa keberadaan sapi perah di Indonesia masih sangat kurang. "Ya, itu (sapi perah di Indonesia) sangat kurang. Kalau susu terus terang berat. Dan presiden (terpilih) Pak Prabowo sendiri sudah mengatakan bahwa untuk mencapai pemenuhan menggunakan susu itu tidak mudah, meskipun itu diupayakan," ujarnya.
Namun demikian, Rachmat yakin bahwa janji kampanye Prabowo-Gibran akan terlaksana. Menurutnya, Prabowo tidak mungkin berjanji jika tidak mampu melaksanakannya.
Untuk mencapai swasembada susu, Rachmat menyebutkan bahwa perlu dilakukan berbagai langkah, termasuk perbaikan genetik dan memperbanyak indukan sapi. "Kita juga harus melakukan perbaikan genetik, kita juga harus memperbanyak indukan sapi. Dan mungkin mau tidak mau kita harus impor sapi perah," ungkapnya.
Namun, ia menekankan bahwa ketergantungan pada impor tidak bisa menjadi solusi jangka panjang. Indonesia harus mencari bibit sapi perah yang cocok untuk iklim tropis dan meningkatkan manajemen pengelolaan sapi agar produksi susu bisa meningkat signifikan.
"Cari dong, kita punya ahlinya. Sudah ada ahli-ahli Indonesia bersama ahli negara lain yang sudah bisa mengembangkan sapi untuk tropis," tegas Rachmat. Ia optimistis bahwa dengan manajemen yang baik, produksi susu bisa mencapai 30 liter per hari, yang pada akhirnya akan membawa Indonesia menuju swasembada susu.
Sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Rachmat sangat dekat dengan isu-isu pertanian dan peternakan. HKTI, organisasi yang erat dengan Prabowo, memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kesejahteraan petani. Rachmat juga menjadi bagian dari daftar viral di media sosial sebagai calon Menteri Koordinator Bidang Pangan, Gizi, dan Pembangunan Manusia dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Meskipun belum berani mengonfirmasi secara resmi, Rachmat meyakinkan bahwa program makan bergizi gratis akan segera berjalan setelah pelantikan Prabowo pada 20 Oktober. "Nanti pasti ada (leading sector makan bergizi gratis). Pokoknya sesegera mungkin lah, saya gak bisa ngomong itu. Saya tahu, tapi saya tidak boleh bicara," tutupnya.
------------
Program makan bergizi gratis ini bukan hanya janji kampanye, tetapi sebuah langkah konkret yang disusun dengan cermat. Dengan pemanfaatan hasil produksi lokal, peningkatan kualitas gizi, dan dukungan dari berbagai ahli, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Tantangan besar seperti pemenuhan kebutuhan susu mungkin masih ada, tetapi dengan komitmen kuat dan strategi yang tepat, harapan untuk masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi generasi muda Indonesia semakin nyata.