comunitynews
Comunitynews | Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan resmi berkantor di Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada hari Senin, 29 Juli 2024. Ini merupakan kemajuan signifikan dalam upaya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN, yang telah direncanakan sejak beberapa tahun sebelumnya. Sebagaimana diumumkan oleh Istana, Kepala Negara akan menghadiri sejumlah pertemuan penting di Kantor Kepresidenan IKN.
Presiden Jokowi akan memulai harinya dengan menerima tamu dan melakukan audiensi di ruang kerjanya yang baru dibangun di IKN, menurut M Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden. Saat dikonfirmasi wartawan, Yusuf menyatakan, "Seperti kegiatan acara harian saat Bapak berkantor di Istana Merdeka Jakarta."
Selain itu, Presiden akan mengadakan pertemuan penting dengan anggota Otorita IKN. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPU), Basuki Hadimuljono, akan mendampinginya. Yusuf juga menyatakan bahwa jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kalimantan Timur akan diterima Presiden.
Dalam sebuah pernyataan pers yang diberikan di Embung A IKN, di Penajam Paser Utara, pada Minggu, 28 Juli 2024, Presiden Jokowi menyatakan bahwa sistem pendukung Istana Kepresidenan sudah mulai berfungsi dengan baik. Jokowi menyatakan, "Saya sudah diberitahu bahwa air sudah masuk, listrik sudah ada, kamar sudah ada, tempat tidur sudah ada."
Presiden juga menyatakan bahwa beberapa perabot Istana Kepresidenan IKN sudah selesai, termasuk ruang kerjanya. "Sebagian furniture-nya sudah ada," katanya, menunjukkan bahwa Istana Kepresidenan IKN sudah siap untuk beroperasi penuh.
Salah satu aspek menarik dari perpindahan ini adalah Presiden Jokowi akan menginap di Istana Kepresidenan IKN untuk pertama kalinya. Selain menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pemindahan ibu kota, kehadiran Presiden di IKN menunjukkan keberhasilan proyek besar ini.
Sejak beberapa tahun lalu, telah direncanakan secara strategis untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN. Tujuannya adalah untuk menjadi pusat pemerintahan baru yang lebih canggih dan efisien. Diharapkan perpindahan ini juga akan mengurangi beban Jakarta sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, serta mendorong pembangunan yang sama di seluruh Indonesia.
Infrastruktur dasar seperti air dan listrik, serta fasilitas penunjang lainnya, termasuk dalam pembangunan IKN, dan Presiden Jokowi mulai berkantor di IKN, menunjukkan bahwa sebagian besar infrastruktur dasar tersebut sudah siap untuk digunakan.
