Ilusrasi: Optimisme Harga Batu Bara di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga |
Comunitynews | Dalam sepekan terakhir, pergerakan harga batu bara mencatatkan kinerja positif. Harapan penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada awal September menjadi pendorong utama di balik kenaikan ini. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana perkembangan ini berlangsung dan apa dampaknya terhadap industri batu bara.
Lonjakan Harga Batu Bara di Tengah Ekspektasi Ekonomi
Pada Jumat (5/7/2024), harga batu bara dunia tercatat di angka US$137,45 per ton, mengalami penurunan tipis sebesar 0,33% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Namun, jika melihat pergerakan dalam sepekan, harga batu bara justru mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 3,19%.
Kenaikan ini tidak lepas dari ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS yang terkait dengan kondisi ekonomi yang membutuhkan akselerasi. Ketika suku bunga yang tinggi dipangkas, ekonomi diharapkan kembali bergairah, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan energi, termasuk batu bara. Meskipun dalam jangka panjang batu bara diprediksi akan tergeser oleh energi terbarukan, namun dalam jangka pendek, batu bara tetap menjadi sumber energi utama yang vital.
Data Fedwatch dan Harapan Pemangkasan Suku Bunga
Menurut data perangkat Fedwatch, pemangkasan suku bunga pertama diproyeksikan terjadi pada pertemuan September sebesar 25 basis poin, yang akan membawa suku bunga menjadi 5,00% - 5,25%. Peluang terjadinya pemangkasan ini mencapai 59,9%. Selanjutnya, pada pertemuan Desember, diperkirakan akan ada pemangkasan lagi sebesar 25 basis poin, menurunkan suku bunga ke kisaran 4,75% - 5,00%.
Harapan terhadap pemangkasan suku bunga ini muncul setelah laporan aktivitas jasa AS yang menunjukkan pelemahan dan data ketenagakerjaan ADP yang menggambarkan perlambatan ekonomi AS. Laporan ini memberikan gambaran bahwa ekonomi AS sedang menghadapi tantangan, sehingga diperlukan kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mendorong pertumbuhan.
Data Terbaru Ekonomi AS dan Dampaknya
Pada hari Jumat, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ekonomi AS menambah sedikit lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Juni, meskipun tingkat pengangguran meningkat. Penggajian nonpertanian meningkat sebesar 206.000 untuk bulan tersebut, lebih baik dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000. Namun, angka ini lebih rendah dari kenaikan yang direvisi turun sebesar 218.000 pada bulan Mei, yang sebelumnya diperkirakan sebesar 272.000.
Tingkat pengangguran juga mengalami peningkatan tak terduga menjadi 4,1%, level tertinggi sejak Oktober 2021. Hal ini memberikan tanda yang bertentangan bagi pejabat Federal Reserve yang sedang mempertimbangkan langkah mereka selanjutnya dalam kebijakan moneter. Sebelumnya, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil pada 4%.
Meskipun demikian, The Fed masih memerlukan lebih banyak data sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga. Mereka ingin memastikan bahwa inflasi yang lebih lemah baru-baru ini memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi tekanan harga di pasar.
Prospek Industri Batu Bara dalam Jangka Pendek
Dengan harapan pemangkasan suku bunga yang semakin kuat, prospek industri batu bara dalam jangka pendek tampak cerah. Penurunan suku bunga akan mendorong pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan energi, termasuk batu bara.
Namun, perlu diingat bahwa dalam jangka panjang, batu bara akan menghadapi tantangan dari energi terbarukan yang semakin mendapatkan perhatian dan dukungan global. Perusahaan-perusahaan energi harus siap beradaptasi dengan perubahan ini dan mencari cara untuk tetap relevan di tengah transisi menuju energi yang lebih bersih.
Dilansir dari CNBC /opini