Jakarta (comunitynews) - Belum ada instruksi resmi dari Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo agar anggota Polri di Jawa Timur mengikuti dzikir dan shalawat pada malam HUT Bhayangkara ke 78. Namun, hal ini tidak seharusnya menciptakan jurang antara wartawan yang tergabung dalam organisasi pers dengan polisi.
"Misi kita dengan Polri sama, yaitu mendoakan dan menjaga marwah Polri. Saya harap tidak ada pemisahan antara polisi dan wartawan," tegas Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon.
Acara zikir dan selawat ini rencananya akan dihadiri oleh pejabat tinggi dari pusat ibu kota, sehingga penting untuk menjaga kebersamaan tanpa adanya blok-blok yang memisahkan.
"Saya mendengar adanya dugaan blokade antara FRN dan Polri. Saya minta ego itu dihilangkan dulu untuk mendoakan Polri bersama-sama," lanjutnya.
Isu ini bahkan sampai ke telinga Presiden Republik Indonesia.
Acara ini akan dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain:
1. Habib Lutfi Bin Yahya
2. Habib Faisal Bin Qadir Jaelani
3. Hercules Rosario Marsal
4. Ketua Umum Rumah Gibran
5. Ketua Umum Front Keluarga Bugis Makassar Indonesia
6. Penulis ternama dan Direktur LSI Denny JA
7. Mantan Ketum KNPI Pusat Ahmad Doli
8. 19 Waketum DPP FRN Counter Polri.
Dan lain sebagainya.
Agus menekankan bahwa seluruh anggota polisi di Jawa Timur harus kompak dan hadir dalam acara ini untuk menunjukkan kebersamaan dan kesolidan.
Rezi