Gambar ini Hanya Ilustrasi |
comunitynews - Sebuah insiden mengejutkan terjadi pada penerbangan haji Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-1105 yang melayani rute Makassar-Madinah.
Pesawat yang membawa jemaah haji dari Kloter 5 embarkasi Makassar ini mengalami masalah teknis setelah lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Percikan api terlihat pada salah satu mesinnya, memaksa pilot untuk segera melakukan prosedur Return to Base (RTB). Keputusan cepat ini diambil demi menjamin keselamatan seluruh penumpang dan kru pesawat.
Meskipun sempat menimbulkan kepanikan, pihak Garuda Indonesia berhasil menangani situasi dengan baik. Pesawat berhasil mendarat kembali dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17:15 WITA.
Seluruh penumpang dalam keadaan baik dan tidak mengalami cedera. Meskipun demikian, penerbangan haji ini harus ditunda sementara untuk memastikan keamanan penerbangan selanjutnya. Bagaimana kronologi insiden ini dan langkah apa saja yang diambil oleh Garuda Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Kronologi Insiden
Insiden ini terjadi saat pesawat Garuda Indonesia GA-1105 baru saja lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 15:30 WITA. Tidak lama setelah mengudara, salah satu mesin pesawat mengeluarkan percikan api, yang segera direspons oleh pilot dengan prosedur darurat.
- Waktu Kejadian: 15:30 WITA, setelah lepas landas.
- Kondisi: Terlihat percikan api pada mesin pesawat.
- Tindakan: Pilot memutuskan untuk melakukan Return to Base (RTB).
2. Tindakan Darurat dan Prosedur RTB
Pilot in Command (PIC) memutuskan untuk kembali ke bandara asal sebagai langkah pencegahan. Keputusan ini diambil sesuai dengan protokol keselamatan untuk memastikan tidak ada risiko lebih lanjut terhadap penumpang dan kru pesawat.
- Prosedur RTB: Dilakukan untuk meminimalkan risiko.
- Keputusan Pilot: Berdasarkan pengamatan langsung terhadap kondisi mesin.
- Hasil: Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17:15 WITA.
3. Langkah Lanjutan Garuda Indonesia
Setelah pesawat berhasil mendarat, Garuda Indonesia melakukan serangkaian tindakan untuk memastikan kelancaran penerbangan haji tersebut. Pesawat yang bermasalah langsung menjalani pemeriksaan menyeluruh dan diganti dengan armada cadangan.
- Pemeriksaan Mesin:Dilakukan secara komprehensif untuk memastikan penyebab percikan api.
- Penggantian Pesawat: Menggunakan armada Boeing 747-400 (ER-TRV).
- Waktu Keberangkatan Ulang: 22:02 WITA dari Bandara Sultan Hasanuddin.
4. Keberangkatan Ulang dan Kondisi Penumpang
Para penumpang yang merupakan jemaah haji dari Kloter 5 embarkasi Makassar akhirnya dapat melanjutkan perjalanan ke Madinah setelah penundaan singkat. Seluruh proses keberangkatan ulang dilakukan dengan cermat untuk memastikan tidak ada kendala lebih lanjut.
Jumlah Penumpang : Sekitar 450 jemaah haji.
Kondisi Penumpang: Semua penumpang dalam keadaan selamat dan sehat.
Kondisi Penumpang: Semua penumpang dalam keadaan selamat dan sehat.
Waktu Tiba di Madinah: Dijadwalkan tiba pada pukul 03:40 LT di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz.
5. Permohonan Maaf dan Komitmen Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para jemaah haji.
Garuda Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
- Permohonan Maaf: Disampaikan kepada jemaah haji dan Kementerian Agama RI.
- Komitmen Keselamatan: Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjalankan protokol keselamatan dengan ketat.
- Langkah Mitigasi: Alokasi pesawat cadangan untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji selanjutnya.
6. Inspeksi dan Pemeliharaan Pesawat
Pesawat yang mengalami kendala teknis tersebut akan menjalani inspeksi menyeluruh sebelum kembali dioperasikan. Proses ini melibatkan berbagai pihak terkait untuk memastikan pesawat benar-benar aman untuk diterbangkan lagi.
- Proses Inspeksi: Melibatkan pihak terkait dan dilakukan secara menyeluruh.
- Status Pesawat: Grounded sementara waktu hingga dinyatakan siap terbang.
- Tujuan:Memastikan tidak ada masalah teknis yang tersisa.
Dikutip dari CNBC