Tarling: Tradisi Bantuan Ramadan di Tengah Dinamika Politik Kabupaten Tangerang

Tarling, singkatan dari Teraweh Keliling, adalah tradisi di mana para pemimpin daerah, seperti bupati, walikota, atau gubernur, mengunjungi masyarakat sambil memberikan bantuan dari anggaran APBD melalui dinas keagamaan atau dinas terkait lainnya.

Namun, tahun ini, tradisi Tarling di Kabupaten Tangerang terasa berbeda. Seharusnya, Penjabat (PJ) Bupati, Bapak Andi Ony, yang seharusnya memimpin Tarling, namun acara tersebut diwakilkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda). 

Pertanyaan pun muncul, apakah keputusan ini disengaja atau tidak? Apakah PJ Bupati sengaja meminta Sekda untuk mewakilinya, mungkin sebagai bentuk dukungan tidak langsung kepada kandidat bupati dari kalangan Sekda yang saat ini mencalonkan diri?

Asep, seorang aktivis dari Tangerang Raya, memberikan pandangannya tentang situasi ini. Menurutnya, ada kemungkinan bahwa keputusan untuk mewakilkan PJ Bupati bisa diartikan sebagai dukungan tidak langsung kepada Sekda yang mencalonkan diri sebagai bupati. 

"Hal ini mengindikasikan adanya dukungan dari PJ Bupati kepada Sekda yang mencalonkan diri, sehingga memerlukan tinjauan ulang terhadap keputusan saat ini," ungkap Asep.

Dia juga mengimbau kepada para pemimpin daerah untuk tetap menjaga keadilan dan menyuarakan aspirasi masyarakat dengan baik. 

"Kami berharap kepada para pemimpin daerah, termasuk PJ Bupati dan calon bupati, untuk dapat mengayomi bawahannya dan memastikan keputusan yang diambil selalu mengutamakan kepentingan masyarakat," tambahnya.

Dengan dinamika politik yang sedang berlangsung, masyarakat Kabupaten Tangerang tentu menanti kejelasan dari para pemimpinnya. Semoga tradisi Tarling tetap berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat.