Minyak Makan Merah (comunitynews) - Dalam sebuah langkah progresif, Minyak Makan Merah kini hadir dengan standar kualitas tertinggi, disertifikasi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pabrik minyak makan merah ini menandai tonggak sejarah sebagai yang pertama di Indonesia yang memenuhi persyaratan standar nasional.

Dibuka pada hari Kamis, 14 Maret 2024, peresmian pabrik ini dihadiri oleh Dr. Zakiyah, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN. Menurut beliau, kehadiran pabrik ini adalah bukti komitmen BSN dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit serta menyediakan alternatif pangan yang sehat dan bergizi bagi masyarakat. Melalui proses perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9098:2022 tentang Minyak Makan Merah, BSN melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk konsumen, produsen, pakar, dan pemerintah.

Tidak hanya memastikan kualitas produk, BSN juga memberikan pendampingan dalam penerapan standar dan sertifikasi SNI kepada Koperasi Petani Sawit. Harapannya adalah agar Minyak Makan Merah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat karena keamanannya yang terjamin, serta kandungan gizi alami seperti vitamin A dan E yang berguna untuk mengatasi stunting.

BPOM juga turut mengawal proses pembangunan pabrik ini sesuai dengan standar Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) atau Good Manufacturing Practices (GMP). Melalui kunjungan ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, BPOM memberikan masukan yang berharga terhadap desain dan progres inovasi Minyak Makan Merah.

Dengan semua persiapan yang matang dan izin yang telah diperoleh, Minyak Makan Merah siap untuk diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Dengan standar kualitas yang tinggi, sertifikasi halal, serta dukungan dari lembaga pemerintah dan non-pemerintah terkait, Minyak Makan Merah diharapkan menjadi pilihan utama bagi keluarga Indonesia dalam memasak dan menggoreng, sambil tetap memastikan asupan gizi yang optimal untuk kesehatan keluarga.