Ilustrasi: Pada tahun 2023, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mengalami banjir yang merendam setidaknya 23 RT, seperti yang terlihat dari sumber foto BPBD DKI Jakarta |
Banjir Jakarta (comunitynews) - Banjir kembali melanda beberapa kawasan di DKI Jakarta, menciptakan tantangan bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk merespon dengan cepat. Pimpinan BNPB melaporkan bahwa situasi banjir bisa cepat teratasi, dan langkah-langkah telah diambil untuk meminimalkan dampak yang makin meluas.
Penanganan Darurat BNPB
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyampaikan bahwa kunci utama dalam menangani banjir ini adalah dengan menyiagakan pompa air bergerak, rumah pompa, dan petugas di titik terdampak. Upaya ini dilakukan untuk memastikan penanganan cepat dan efisien.
Data Banjir oleh BPBD DKI Jakarta
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir melibatkan 38 ruas jalan di berbagai wilayah Jakarta. Hujan intensitas deras mencapai 157,4 mm sejak pagi dini hari hingga siang tadi menjadi pemicu utama banjir dengan muka air mencapai 10 hingga 120 centimeter.
Meski tidak merinci secara detail, data BPBD menegaskan bahwa penggunaan pompa air bergerak telah memberikan hasil positif. Fokus penanganan dampak banjir terpusat di Jakarta Selatan dan Utara.
Peran Rumah Pompa Air Sentiong
Pemerintah daerah juga memastikan bahwa Rumah Pompa Air Sentiong di Ancol, Jakarta Utara, berfungsi maksimal. Penggantian tiga unit pompa yang rusak menunjukkan komitmen dalam mendukung percepatan penyusutan genangan air di daerah setempat. Dengan kapasitas mengalirkan air sebesar 50 ribu liter per detik, rumah pompa ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan.
Kondisi Terkini dan Kesiagaan
Menurut Abdul, hingga saat ini, kondisi masih cukup kondusif, dan belum ada laporan evakuasi warga akibat banjir. Namun, 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD tetap siaga untuk mengantisipasi potensi banjir susulan.
Kesiagaan ini dilakukan seiring potensi hujan deras yang masih memungkinkan mengguyur DKI Jakarta hingga dua hari ke depan, menurut analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dengan langkah-langkah cepat dan efektif yang diterapkan, BNPB dan pemerintah daerah berharap dapat mengurangi dampak banjir dan melindungi warga Jakarta dari keterpurukan akibat bencana alam ini. Tetap waspada dan siap siaga adalah kunci dalam menghadapi ketidakpastian cuaca dan potensi banjir di masa mendatang.