Banjir di Kota Padang
pada kamis (7/3/2024) sebagian Rumah tersapu Banjir/Fhoto:sumberkita |
Banjir di Kota Padang (comunitynews) - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, sejumlah wilayah di Provinsi Sumatra Barat tengah menghadapi kondisi darurat banjir pada Jumat (8/3). Kejadian ini disebabkan oleh hujan deras yang melanda beberapa wilayah sejak kemarin, menciptakan situasi sulit bagi masyarakat setempat.
Banjir Melanda Kota Padang
Kota Padang menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak, dengan enam kecamatan terendam banjir. Daerah-daerah seperti Lubuk Begalung, Naggalo, Lubuk Kilangan, Koto Tangah, Padang Utara, dan Padang Timur mengalami dampak serius. Longsor di Lubuk Paraku menyebabkan akses jalan terhambat, sementara BPBD Kota Padang dan tim setempat terus melakukan pendataan dan evakuasi.
Kabupaten Pasaman Barat: Jalan Terputus dan Jembatan Hancur
Kabupaten Pasaman Barat juga menghadapi situasi sulit, dengan sejumlah jalan terputus akibat banjir. Akses jalan seperti Simpang Empat – Talu, Simpang Empat – Ujung Gading, dan Air Bangis – Ujung Gading tidak dapat dilalui. Selain itu, banjir merusak satu jembatan di Kecamatan Balingka dan menghanyutkan satu unit rumah di Kecamatan Ranah Batahan. BPBD Kabupaten Pasaman terus berupaya melakukan penanganan darurat.
Tragedi di Kabupaten Pesisir Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan dilaporkan mengalami tragedi serius, dengan tiga orang meninggal dunia dan sembilan orang dinyatakan hilang. Sebanyak 20.004 rumah dan 45.868 masyarakat terdampak, memaksa ribuan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tim gabungan masih aktif melakukan penanganan dan evakuasi di wilayah terdampak.
Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Padang Pariaman: Dampak Banjir dan Longsor
Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai juga turut merasakan dampak bencana, terutama di Desa Saurenuk dan Desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan. Tanah longsor melanda wilayah tersebut, dan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih berkoordinasi dengan aparat setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Kabupaten Padang Pariaman juga tidak luput dari bencana ini, dengan sejumlah kecamatan seperti Lubuak Aluang, Kayu Tanam, Batang Anai, dan lainnya terendam banjir. Tanah longsor melanda beberapa kecamatan, memaksa BPBD Kabupaten Padang Pariaman melakukan pendataan dan evakuasi.
Upaya Penanganan di Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kota Pariaman
BPBD Kabupaten Agam melaporkan banjir di Kecamatan Palembayan yang mulai surut, sementara tanah longsor terjadi di Kecamatan Malalak dan Tanjung Raya. Tim gabungan masih aktif di lokasi melakukan penanganan.
Kota Solok juga merasakan dampak banjir, dengan 20 unit rumah terendam dan puluhan kepala keluarga terdampak. BPBD setempat melakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Di Kota Pariaman, satu rumah warga tertimpa pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang.
Banjir Bandang di Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota melaporkan banjir bandang, merusak satu unit rumah berat, dua unit rumah ringan, satu unit masjid, dan satu unit puskesmas. Tim gabungan saat ini fokus pada pembersihan material di lokasi terdampak.
Peringatan Dini dari BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang. Wilayah yang terdampak termasuk Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Bukittinggi, Tanah Datar, Sijunjung, dan sekitarnya pada Sabtu (9/3). Peringatan serupa juga berlaku untuk hari Minggu (10/3) di wilayah Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Pariaman, Padang Panjang, Tanah Datar, Solok, Kab. Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, dan sekitarnya.
Imbauan BNPB
Menanggapi situasi darurat ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan yang cepat. Langkah-langkah tersebut mencakup mendirikan tenda pengungsi, membersihkan aliran sungai dan air yang terhambat, bersiaga di lokasi berpotensi peristiwa susulan, dan memenuhi kebutuhan bagi warga yang terdampak.
Situasi banjir dan longsor di Provinsi Sumatra Barat menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Dalam menghadapi bencana alam ini, koordinasi dan tindakan cepat dari semua pihak menjadi kunci untuk meminimalkan dampak dan melindungi keselamatan masyarakat.
Dilansir dari laman BNPB