Ilustrasi: Polisi Temukan Gunting di Tempat Kejadian Perkara, Anggota Ormas di Depok Ditemukan Tewas Membusuk |
Depok (comunitynews) - Kematian tragis seorang anggota organisasi masyarakat (ormas), Indra Zulkarnaen, terus menjadi misteri di Depok, Jawa Barat. Ditemukan tak bernyawa di indekos Beji, kasus ini meninggalkan banyak tanda tanya yang harus dipecahkan oleh pihak berwajib.
Pada hari Kamis, 8 Februari 2024, siang yang sunyi di Depok, orang-orang dikejutkan dengan penemuan anggota ormas yang tewas di sebuah indekos. Indra Zulkarnaen ditemukan dalam keadaan membisu, meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, memberikan insight bahwa gunting yang ditemukan di tempat tidur menjadi salah satu elemen kunci. Namun, sayangnya, keberhasilan polisi dalam mengidentifikasi sidik jari terhalang oleh kondisi gunting yang tercemar bakteri dari membusuknya jenazah.
Arya Perdana menjelaskan, "Meskipun kami menemukan gunting, identifikasi sidik jari tidak mungkin dilakukan karena kondisinya yang sangat tidak mendukung. Ini membuat tugas penyidik semakin sulit."
Identifikasi sidik jari pada gunting dapat menjadi kunci untuk menemukan tersangka, tetapi situasi ini membawa tantangan baru bagi kepolisian. Tanpa bisa mengidentifikasi sidik jari, polisi kesulitan mengaitkan alat tersebut dengan mungkin ada tersangka pelaku.
Polisi belum dapat memastikan apakah gunting itu digunakan untuk membunuh korban. Meskipun luka-luka pada leher korban ditemukan, hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati masih menjadi penentu utama. Arya Perdana dengan hati-hati menyatakan, "Ada kemungkinan bahwa barang bukti seperti gunting dibawa kabur setelah kejadian."
Hingga berita ini ditulis, polisi masih menunggu hasil autopsi dan bekerja sama dengan Polda Metro dalam upaya penyelidikan. Mereka berharap dapat segera menemukan tersangka pelaku yang bertanggung jawab atas kematian tragis Indra Zulkarnaen.
Pendugaan polisi menunjukkan bahwa korban, bersama teman-temannya, mungkin tengah mengonsumsi minuman keras sebelum kejadian tragis itu. Namun, kejadian ini masih terus dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran lengkap dari apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam pernyataannya, Kombes Arya Perdana menyiratkan, "Kami terus menyelidiki aspek-aspek kehidupan korban sebelum kematian. Pembunuhan oleh teman sendiri menjadi salah satu kemungkinan.
DMG