Bandar Lampung, (comunitynews)  Senin - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandar Lampung telah resmi melantik 2.880 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk menjaga integritas dan netralitas pada pelaksanaan Pemilu 2024. Apriliwanda, Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung, menggarisbawahi pentingnya peran PTPS dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mereka.

"Tugas PTPS bukan hanya sebatas pengawasan di hari pencoblosan, tetapi dimulai sejak persiapan, hingga penghitungan suara dan pemindahan surat suara ke kecamatan. Mereka harus memahami secara mendalam tanggung jawab yang diemban," ujar Apriliwanda.

Tak hanya itu, PTPS juga akan mendapatkan tiga kali bimbingan teknis untuk memastikan pemahaman yang optimal terhadap tugas mereka. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan pengawas yang handal dan siap bertindak dalam segala situasi.

Masa kerja PTPS dimulai sejak dilantik hingga tujuh hari setelah penghitungan suara pada 14 Februari 2024. Apriliwanda menjelaskan alasan di balik penentuan waktu tersebut, "Kami ingin memastikan keberlanjutan pengawasan, terutama jika muncul sengketa Pemilu. Mereka harus tetap siaga hingga situasi benar-benar kondusif."

Ika Kartika, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung, menyoroti pentingnya kerja sama antara Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan PTPS. Dalam pembekalan sebelum hari pencoblosan, Ika Kartika menekankan fokus pada penghitungan suara (tungsura).

"Pemilu 2024 memiliki perbedaan signifikan dengan 2019. Ada hal-hal baru terkait penggunaan Sirekap, Daftar Pemilih Tetap (DPT), DPTb, dan Daftar Pemilih Khusus (DPK). Misalnya, DPT, DPTb, dan daftar hadir akan langsung di-print oleh KPU, kecuali DPK yang harus ditulis manual," ungkap Ika Kartika.

Pentingnya pemahaman terhadap tungsura menjadi fokus utama, mengingat adanya perubahan signifikan dalam teknologi dan prosedur Pemilu kali ini. Kerja sama yang sinergis antara KPPS dan PTPS diharapkan dapat menciptakan Pemilu 2024 yang sesuai dengan regulasi dan berlangsung dengan lancar.