Rhoma Irama
Rhoma Irama dan Musisi Dangdut Serius Bawa Musik Ke UNESCO |
Rhoma Irama - comunitynews - Tampaknya sang raja dangdut, Rhoma Irama, dan rekan-rekannya dari kalangan musisi sangat bersemangat dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan genre musik Dangdut di tingkat UNESCO. Mereka sekarang berada di tahap berikutnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah menyelesaikan seluruh prosedur administrasi di tingkat DKI Jakarta.
"Saat ini, kami tengah menunggu pengesahan agar dapat membawa Dangdut menuju UNESCO," ujar Rhoma Irama di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, pada hari Senin (11/12/2023).
Rhoma Irama dan rekan musisinya berharap proses pengakuan UNESCO sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak Benda Indonesia berjalan lancar.
Salah satu tindakan penting yang diambil oleh Rhoma Irama dan kelompoknya adalah mengubah nama organisasinya dari PAMMI menjadi PAMDI. Keputusan ini sangat penting karena organisasi ini berfungsi sebagai perwakilan resmi komunitas dalam mengajukan musik Dangdut kepada UNESCO.
Dalam sebuah musyawarah nasional luar biasa yang diadakan di Jakarta Barat oleh pengurus PAMMI, pergantian nama ini diumumkan.
"Agendanya adalah mengubah nama organisasi dari Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) menjadi Persatuan Artis Dangdut Indonesia (PAMDI)," ungkap Rhoma Irama.
Raja musik dangdut mengakui bahwa perubahan nama ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mendaftarkan musik dangdut sebagai Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO.
Untuk mempermudah proses pendaftaran ke UNESCO dan menghindari kebingungan, kata "Melayu" dihilangkan dari nama organisasi, PAMMI, menjadi PAMDI.
"Dangdut telah hadir sejak tahun 70-an dan menjadi genre baru di Indonesia. Saat ini, kami tengah mengusulkan agar Dangdut diakui sebagai bagian dari warisan budaya tak benda," jelasnya.
Sementara itu, Nuroji, anggota DPR dari Komisi X, memuji perubahan nama PAMMI menjadi PAMDI. Dia percaya bahwa perubahan ini akan berdampak positif.
"Musik Melayu memang tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga di Malaysia. Namun, dengan fokus pada dangdut, kita memperjelas identitas yang hanya dimiliki oleh kita," ungkapnya dengan antusias.