Gunung Anak Krakatau
Peringatan Erupsi GAK: Warga Pesisir Diminta Waspada!/Foto: Roni |
Kab.LamSel - comunitynews - Masyarakat di pinggir pantai diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda sebagai langkah antisipasi terhadap aktivitas gunung api tersebut.
Hargo Pancuran Rajabasa, pengawas aktivitas GAK di Lampung, dengan antusias memberikan informasi terkini terkait aktivitas GAK. Menurutnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan laporan terbaru tentang aktivitas GAK, termasuk erupsi pada Kamis (15/12/23).
"Andi menjelaskan bahwa erupsi terakhir tercatat dalam seismogram dengan tinggi asap mencapai 300-500 meter. Ada dua letusan yang terjadi dengan durasi sekitar 13:59 detik," ungkapnya pada Jumat (15/12/23).
Erupsi yang terjadi pada pukul 09:30 hari ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya GAK melepaskan abu vulkanik pada Kamis (14/12/23) pukul 09.08 WIB. Menurut informasi dari PVMBG, erupsi tersebut tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 36.70 milimeter dan durasi sekitar 34 detik.
Andi Suandi terus memberikan informasi kepada nelayan, turis, warga Mancal, dan penduduk pesisir untuk menjauhi GAK serta tidak melakukan aktivitas di dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung.
"Dengan status siaga level III, kami mengimbau agar warga pesisir, terutama nelayan, menjaga jarak tidak kurang dari lima kilometer dari Gunung Anak Krakatau," tegas Andy.
Sejak tsunami dan kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1930, erupsi berulang kali terjadi, memperbesar dan meninggikan gunung tersebut.
Karakteristik letusan GAK melibatkan erupsi eksplosif dan efusif dengan interval letusan berkisar antara satu hingga enam tahun.
Tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari otoritas setempat menjadi kunci keselamatan bagi masyarakat di sekitar.
Roni