Free Palestine
Ilustrasi: Free Palestine: Dekorasi McD Dukung Palestina Menyita Perhatian Netizen |
Free Palestine - comunitynews - Dekorasi McD dengan tema "Free Palestine" telah mencuri perhatian netizen dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform media sosial. Seruan boikot yang tak henti-hentinya dilancarkan oleh netizen telah membuat beberapa gerai McD di Indonesia sepi pengunjung.
Kontroversi bermula dari dukungan terbuka McDonald's atau McD terhadap Israel, yang kemudian tercermin dalam dekorasi restoran mereka. Sebuah video yang viral di dunia maya menunjukkan dekorasi McD yang dipenuhi dengan balon berwarna hijau, merah, hitam, dan putih, yang jelas-jelas menggambarkan solidaritas dengan Palestina.
Tak hanya itu, para karyawan McD tampaknya ikut berpartisipasi dalam tampilan ini, mengenakan kerudung berwarna hitam dan mengenakan syal Palestina di leher mereka, bahkan menutupi sebagian wajah mereka. Namun, dekorasi "McD Free Palestine" ini malah memicu kontroversi lebih lanjut di kalangan netizen.
Banyak netizen yang merasa bahwa dukungan McD dengan mengubah tampilan interior restoran hanyalah tindakan semu untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan. Boikot McD yang telah digalakkan sepertinya telah berhasil menggerus kunjungan ke beberapa gerai McD di Indonesia.
Salah satu netizen, Lina, mengungkapkan ketidaksetujuannya dalam video TikTok, "Mendukung Israel tapi saham masuk ke Israel, gimana sih...," pada Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, melalui akun Instagram resmi @mcdonald.id, PT Rekso Nasional Food, pemegang saham McD, telah mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam pernyataan tersebut, PT Rekso Nasional Food menyatakan keprihatinannya terhadap konflik di Timur Tengah.
"Sebagai pemegang waralaba yang berperan dalam mengembangkan jaringan McDonald's di Indonesia, kami menganggap komunitas sebagai jantung dari bisnis perusahaan kami. Kami ingin menyampaikan simpati kami kepada para korban, keluarga mereka, dan komunitas yang terdampak," ungkap PT Rekso Nasional Food.
Hingga saat ini, dekorasi "McD Free Palestine" masih menjadi topik perbincangan yang hangat, meskipun upaya boikot untuk tidak mengunjungi restoran cepat saji ini terus berlanjut. Semoga perdebatan ini membawa pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu yang kompleks di Timur Tengah.