Boikot Israel - comunitynews - Israel terus melancarkan serangan ke Gaza, dan nyaris 11.000 jiwa Palestina telah kehilangan nyawa dalam pertempuran sengit ini. Meski mendapat desakan komunitas internasional untuk menghentikan konflik, Israel tetap menolak gencatan senjata. Akibatnya, seruan boikot terhadap produk-produk Israel semakin berkumandang di seluruh penjuru dunia.

Di tengah konflik ini, Indonesia merespons dengan penuh kepedulian. Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut angkat suara melalui Fatwa Nomor 83 Tahun 2023. Fatwa ini tidak sekadar memberikan pandangan moral, melainkan juga mengatur hukum terkait dukungan terhadap Palestina.

Dalam Fatwa MUI tersebut, dengan tegas disebutkan bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina melawan agresi Israel adalah suatu kewajiban. Sebaliknya, memberikan dukungan kepada Israel dianggap sebagai perbuatan yang terlarang. Meski demikian, perlu dicatat bahwa fatwa ini tidak secara spesifik melarang pembelian produk tertentu atau mengidentifikasi produk yang harus dihindari.

MUI mengambil pendekatan yang lebih luas, mengharamkan segala bentuk dukungan terhadap Israel. Namun, tidak mengikat pada produk tertentu. Sementara itu, di media sosial, situs Bdnaash menjadi viral karena memberikan layanan untuk melihat apakah suatu merek atau produk mendukung Israel.

Jika merek tersebut terdaftar sebagai pendukung Israel, layar akan menampilkan kotak merah dengan pesan 'this brand supports Israel occupation' (produk ini mendukung pendudukan Israel). Sebaliknya, jika perusahaan tidak terdaftar, muncul kotak berwarna hijau dengan tulisan 'no record found on this brand' (tidak ada rekam jejak tentang merek ini).

Dengan adanya inisiatif seperti ini, masyarakat dapat membuat keputusan yang sadar saat memilih produk, sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mereka anut.