Kejadian tragis tersebut berawal ketika truk tiba-tiba mogok di atas rel kereta, tanpa diduga, saat kereta api datang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat. Benturan yang dahsyat pun tidak dapat dihindarkan.
Pihak kepolisian dan instansi terkait segera melakukan evakuasi terhadap truk dan lokomotif yang tergantung di jembatan Sungai Banjir Kanal Barat. "Hingga saat ini, polisi telah berusaha keras untuk mengevakuasi gerbong yang tercecer di lokasi kejadian," ujar AKBP Irwan Anwar, Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Semarang.
"Ikhtiar terkait penyingkiran truk yang melintang di tempat kejadian dan menggeser lokomotif yang tergantung di atas Sungai Banjir Kanal Barat juga sedang dilakukan," tambahnya.
Kapolres menjelaskan bahwa informasi awal yang diperoleh menyebutkan truk tiba-tiba mogok di atas rel kereta. Kemudian, sopir dan kernet keluar dari kendaraan mereka. Mereka berusaha meminta bantuan petugas palang, tetapi sayangnya kereta sudah terlalu dekat sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari.
"Mobil itu mogok, mereka meninggalkannya. Tidak ada upaya untuk melanggar palang pintu. Mereka hanya terjebak di atas rel kereta," jelasnya.
Penyebab ledakan yang terjadi masih sedang diteliti lebih lanjut. Diduga kemungkinan ledakan tersebut disebabkan oleh bahan bakar truk yang ditabrak oleh kereta.
"Kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kebakaran, apakah ada bahan bakar di bagian depan truk ini yang menyebabkan terjadinya kebakaran," ucapnya.
Kecelakaan ini telah menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat setempat. Para petugas terus bekerja keras untuk menyelesaikan evakuasi dan mengungkap penyebab pasti tragedi ini. Semoga kejadian ini dapat menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu menjaga keselamatan dan kehati-hatian di perlintasan kereta api.