Twitter Error
Twitter Error - comunitynews -Baru-baru ini, pengguna Twitter mengeluh tentang masalah yang terjadi pada platform media sosial tersebut. Twitter, yang didirikan pada tanggal 21 Maret 2006 di San Francisco, California, Amerika Serikat, dikabarkan mengalami kesalahan. Bahkan, masalah Twitter menjadi topik yang banyak dicari di Indonesia.
Pengguna Twitter mengalami kesulitan dalam mengakses konten Twitter, dan banyak dari mereka menganggap bahwa Twitter mengalami gangguan atau kesalahan sistem.
Namun, kenyataannya, Twitter tidak mengalami masalah teknis. Kesulitan dalam mengakses konten Twitter disebabkan oleh penerapan aturan baru yang diberlakukan oleh Elon Musk, pendiri Musk Foundation, di platform media sosial tersebut.
Aturan baru Twitter melibatkan pembatasan jumlah cuitan yang dapat dibaca setiap harinya. Menurut CEO Twitter, akun terverifikasi hanya diizinkan membaca 6.000 cuitan per hari, sedangkan akun yang tidak terverifikasi hanya dapat melihat 600 cuitan per hari. Untuk akun baru yang belum diverifikasi, batasan tersebut adalah 300 cuitan per hari.
Namun, hanya dalam waktu satu jam setelah itu, Elon Musk mengumumkan aturan baru lagi. Menurut aturan terbaru tersebut, akun terverifikasi dapat melihat hingga 8.000 cuitan, akun tidak terverifikasi dapat melihat hingga 800 cuitan, dan akun baru dapat melihat hingga 400 cuitan per hari.
Perubahan aturan tersebut memicu banyak komentar dari pengguna Twitter di seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Banyak netizen memberikan tanggapan mereka terhadap aturan baru yang diumumkan oleh Elon Musk melalui cuitan Twitter-nya pada tanggal 2 Juli 2023.
Sebelumnya, Elon Musk juga telah mengumumkan aturan lain yang kontroversial. Pada tanggal 30 Juni 2023, dia menyatakan bahwa Twitter hanya akan memberikan izin untuk melihat cuitan kepada pengguna yang memiliki akun terverifikasi.
Elon Musk menjelaskan bahwa aturan baru tersebut merupakan tindakan darurat sementara. Dia juga mengungkapkan bahwa ratusan organisasi atau lebih telah mengumpulkan data dari platform media sosial tersebut, yang akhirnya mempengaruhi pengalaman pengguna.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News