Gambar hanya ilustrasi |
Jogjakarta - comunitynews - Kasus mutilasi yang menggemparkan dengan penemuan potongan tubuh korban di Turi, Sleman akhirnya memperoleh titik terang. Polda DIY berhasil menangkap terduga pelaku di tempat persembunyiannya di Bogor, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol FX. Endriadi, menjelaskan bahwa identitas terduga pelaku mutilasi dapat terkuak setelah identitas korban berhasil diidentifikasi oleh RS Bhayangkara. Korban yang berinisial R ternyata merupakan seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja.
"Dari potongan tubuh tersebut, kami membawanya ke RS Bhayangkara untuk mengambil sidik jarinya, kemudian kami melakukan proses identifikasi. Dengan bantuan peralatan canggih yang kami miliki di Polda, kami berhasil mengungkap identitas korban," jelasnya pada hari Minggu (16/7/2023).
"Berbekal identitas korban ini, kami melakukan penyelidikan yang mendalam dengan melibatkan informasi dari masyarakat sekitar, serta melalui analisis digital forensik. Kami memperoleh alat-alat bukti dari sana, dan itulah yang memungkinkan kami untuk mengidentifikasi dan menemukan pelaku," tambahnya.
Melalui pendalaman investigasi oleh tim yang didukung oleh analisis digital forensik, pengolahan Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta informasi yang diperoleh dari masyarakat, terduga pelaku mutilasi kemudian terfokus pada dua orang, yaitu W yang memiliki KTP Magelang dan RD yang ber-KTP DKI Jakarta. Dari sinilah kepolisian mulai melakukan upaya penangkapan terhadap kedua terduga pelaku.
Pelaku akhirnya berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di wilayah Bogor, Jawa Barat pada tanggal 15 Juli 2023. Keduanya ditangkap di kediaman RD yang terletak di Bogor. "Kami menemukan dan menangkap terduga pelaku di rumah RD, tempat tinggalnya," ungkapnya.
Tim operasional dan perangkatnya melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil mengamankan terduga pelaku. Tindakan cepat dan kerja keras tim tersebut berbuah hasil positif.
Setelah penangkapan terduga pelaku mutilasi ini, polisi akan mendalami motif di balik tindakan sadis pelaku terhadap korban. "Sampai saat ini, pelaku berada di bawah Direktorat Reserse Kriminal Umum, dan kami akan melakukan pemeriksaan yang intensif terkait dengan motif dan tindakan yang mereka lakukan," terangnya.
Ikuti kami berita menarik lainnya di Google News