Menurut Agus Sugiharto, Kapolsek Pasirian Lumajang, debit air di jembatan Sungai Regoyo Gondoruso meningkat secara signifikan, menyebabkan meluap di atasnya. Masyarakat dilarang melintasi lahar dingin Gunung Semeru karena ada kemungkinan bahan terkontaminasi.
"Kami melarang kendaraan roda 2 dan roda 4 untuk melintas. Saat ini, hujan masih turun dengan intensitas sedang," kata Agus.
Video yang diambil oleh orang awam yang mengambil gambar saat lahar dingin menerjang jembatan-jembatan tersebut menjadi viral di media sosial dan tersebar luas di antara warga Lumajang melalui pesan berantai WhatsApp.
Selain banjir lahar dingin Gunung Semeru, beberapa lokasi di Kabupaten Lumajang juga terkena tanah longsor. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, longsor terburuk terjadi di jalur Piket Nol, terutama di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Longsor menyebabkan penutupan jalur kereta api antara Lumajang dan Malang melalui jalur selatan sampai evakuasi selesai. Karena banjir lahar dingin Gunung Semeru yang masih deras, Jalur Curah Kobokan juga tidak dapat dilalui.
Menurut Nur Cahyo dari Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, longsor terjadi di sekitaran Jembatan Perak, tepatnya di KM 58. Saat ini, kendaraan roda dua dan roda empat belum dapat melewati jalur tersebut.
Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang sedang melakukan penanganan bencana dengan bantuan Dishub, Satpol PP, TNI-Polri, dan relawan. Namun, mereka terus menunggu kondisi yang mungkin karena kondisi tanah masih tidak stabil.
Selain itu, terjadi longsor di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, yang menewaskan tiga orang. Tim evakuasi berhasil mengevakuasi jenazah ketiga korban longsor.
Ikuti kami berita menarik lainnya di Google News