Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan yang diterima oleh awak media pada Sabtu (8/7/2023), mengungkapkan bahwa petugas BPBD dan berbagai unsur terkait telah segera melakukan tindakan penanganan darurat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga sudah berada di lokasi terdampak untuk melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan setempat. Kolaborasi ini sangat penting dalam upaya pemulihan dan rehabilitasi pasca-bencana.
BPBD mengimbau kepada seluruh warga agar segera mengungsi apabila hujan deras yang berkepanjangan mengguyur daerah mereka. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko bahaya yang mungkin terjadi. Selain itu, personel BPBD, dinas terkait, dan warga juga saling bahu-membahu dalam membersihkan sampah yang terbawa oleh banjir dan longsoran material.
Meskipun beberapa wilayah dusun di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih tergenang air pada malam Jumat (7/7/2023), namun upaya bersama terus dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut. Sebelumnya, banjir telah melanda beberapa dusun di empat kecamatan di wilayah tersebut.
Dalam laporan terbaru, diketahui bahwa Dusun Karangnangka dan Sukasari, yang terletak di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, masih mengalami genangan air. Genangan juga terlihat di Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, dan Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran. Tinggi genangan banjir tersebut mencapai 30 cm.
Sebanyak 253 kepala keluarga (KK) atau sekitar 759 jiwa memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing. Meskipun demikian, BPBD setempat tetap mengingatkan agar seluruh warga tetap waspada dan siaga menghadapi situasi darurat.
Selain itu, Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Pangandaran juga melaporkan adanya gangguan pada infrastruktur jalan alternatif dari Karangkamiri menuju Langkaplancar. Kondisi jalan yang amblas dan tinggi muka air mencapai 50 cm menyebabkan kendaraan roda dua dan empat tidak dapat melintas.
Berdasarkan data dari BPBD setempat, tercatat bahwa sekitar 372 KK atau sebanyak 1.027 orang terdampak banjir dan tanah longsor. Meskipun begitu, tidak ada laporan mengenai evakuasi warga ke tempat aman ataupun adanya korban jiwa akibat bencana ini.
BPBD Kabupaten Pangandaran melaporkan bahwa dampak kerusakan yang terjadi akibat bencana ini termasuk rumah yang rusak sebanyak 4 unit serta beberapa pohon yang tumbang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan seluruh warga untuk tetap waspada dan siaga menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir dan longsor. Apabila diperlukan evakuasi, pastikan langkah-langkah keselamatan diikuti dengan memperhatikan rute dan prosedur evakuasi yang telah disiapkan bersama dengan petugas yang berkompeten dalam bidang tersebut.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News