LAI Jateng Desak BBWS Pemali Juana Serius Selamatkan Aset Negara |
Ketua Badan Penelitian Aset Negara Lembaga Aliansi Indonesia (BPAN LAI) DPD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Yoyok Sakiran, mengritis kinerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Jateng, dalam menjaga dan menyelamatkan aset tanah yang merupakan kewenangannya.
"Kami menerima banyak laporan tanah irigasi milik BBWS yang dikuasai dan diperjual belikan oleh oknum tak bertanggung jawab yang diduga melibatkan para Kades dan oknun Pemkab di wilayah Jateng,. Kami sudah melaporkannya ke pihak BBWS dan mengumpulkan data-data dugaan tersebut di wilayah lainnya," tegas Sakiran, Selasa (13/6/3023).
"BBWS harus segera mengambil sikap tegas, bila tidak banyak aset yang disinyalir dikuasai sepihak dan diperjualbelikan. Kita sudah laporkan dua lokasi berdasarkan data dan informasi yang kami kumpulkan ke BBWS Pemali Juana. Tepian sungai marak bangunan liar, bahkan ada sampai tertutup ditimbun dan didirikan bangunan permanen. Kuat dugaan ada keterlibatan oknun mafia tanah, Kades, Camat, Pejabat Pemkab hingga oknun BPN," tegasnya.
Salah seorang penghuni tempat usaha di bantaran atau tanah irigasi milik BBWS Pemali Juana, di sepanjang Sungai Jajar, Demak, yang tidak mau disebut namanya mengatakan, tanah yang dijadikan tempat usaha tersebut sudah dikuasai dan digunakan sejak beberapa tahun lalu, dengan sewa kepada penghuni sebelumnya sebesar sekitar Rp.15 jt per tahun.
Sementara itu, Kepala Seksi BBWS Pemali Juana, yang enggan disebut namanya, saat dikonfirmasi terkait tudingan BPAN LAI Jateng mengatakan, pihaknya mengakui memang banyak tanah BBWS yang disalahgunakan. Namun pihaknya membantah tidak berkerja. Menurutnya hingga saat ini pihaknya sudah merubuhkan dan membersihkan ruko, rumah, gudang dan yang lainnya yang berdiri di tanah BBWS.
"Kami mengapresiasi kritik dan temuan Aliansi Indonesia, dalam kepeduliannya menyelamatkan aset negara yang saat ini makin menjamur disalagunakan. Dengan anggaran dan personil yang terbatas, kami menampung info, data dan laporan semua pihak untuk bersinergi menjaga dan menyelamatkan aset atau tanah negara. Dalam hal penindakan tersebut kami tidak pandang bulu dan selalu mengedepankan cara persuasif," jelasnya. (Gusti)
Ikuti artikel menarik lainnya di Google News