comunitynews
Survei Terbaru Kunjungan Internet
 |
| ilustrasi: Survei Terbaru: Konten Kesehatan Mendominasi Kunjungan Internet di Indonesia |
Survei terbaru kunjungan Internet - comunitynews - Menuju tahun politik, semakin maraklah konten yang tersebar di dunia maya mengenai calon presiden dan kepala daerah. Kabar mengenai calon presiden seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Prabowo Subianto juga menjadi topik yang ramai dibicarakan.
Namun, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), konten yang paling sering dikunjungi bukanlah tentang politik.
Dalam laporan yang berjudul 'Survei Penetrasi & Perilaku Internet 2023', terlihat bahwa konten yang paling sering dikunjungi berhubungan dengan kesehatan. Persentasenya mencapai 36,96%.
Di posisi kedua terdapat konten mengenai olahraga dengan persentase sebanyak 33,34%. Sementara itu, gosip atau infotainment menduduki posisi ketiga dengan persentase sebanyak 32,32%.
Di posisi keempat terdapat konten yang berkaitan dengan bisnis dan keuangan, yakni sebanyak 28,98%. Berita terkait politik dan hukum menempati posisi kelima dengan persentase sebanyak 24,73%.
"Responden yang kami survei menyukai gaya hidup sehat dengan mengunjungi konten mengenai kesehatan dan olahraga, namun mereka juga senang dengan gosip," ujar Sekretaris Jenderal APJII, Zulfadly Syam saat ditemui di Jakarta, pada Senin (15/5/2023).
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak mengunjungi konten infotainment, yaitu sebanyak 49,48%. Sementara itu, laki-laki lebih banyak mengunjungi konten olahraga dengan persentase sebanyak 53,42%.
Format konten hiburan yang paling sering dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia adalah video, dengan persentase sebanyak 55,06%.
Sisanya terdiri dari musik dan game online, masing-masing dengan persentase sebanyak 48,29% dan 23,02%. Sedangkan konten dari platform layanan video berlangganan (OTT) seperti Netflix, Viu, dan Disney+, berada di posisi keempat dengan persentase sebanyak 12,71%.
Sebagai informasi tambahan, survei ini dilakukan dalam rentang waktu 10 Januari hingga 27 Januari 2023 yang melibatkan 38 provinsi di Indonesia dengan total jumlah responden sebanyak 8.510 orang.
