Rupiah Diprediksi Terus Menguat Menjelang Mei 2023
ilustrasi: Rupiah Diprediksi Terus Menguat Menjelang Mei 2023 |
Rupiah Menguat - comunitynews - Rupiah menguat pada perdagangan Selasa (4/4/2023) mencapai level Rp 14.800/US$. Menurut para ekonom, penguatan rupiah masih dapat berlanjut lebih jauh lagi.
Mengutip Irman Faiz, ekonom Bank Danamon, ia memperkirakan bahwa rupiah akan mengalami tren penguatan. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan The Fed yang menjadi lebih dovish setelah kolaps bank terjadi di AS. Irman juga memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan mencapai 25 basis poin lagi pada Mei 2023.
Selain itu, faktor lain yang mendorong penguatan rupiah adalah inflasi Indonesia yang terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pada Maret 2023, inflasi mencapai 0,18% (mtm) yang lebih rendah dari 0,40% pada tahun 2022 dan 0,32% pada tahun 2021.
Menurut Irman, dari posisi saat ini, rupiah dapat menguat lagi menjadi nilai fundamentalnya di kisaran Rp 14.700 hingga Rp 14.800 per dolar AS. Meskipun demikian, rupiah juga bisa melemah pada kuartal III-2023. Namun, secara keseluruhan, posisi rupiah sepanjang tahun diperkirakan akan berada pada level Rp 15.150/US$.
Sementara itu, Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri, menjelaskan bahwa fluktuatifnya nilai tukar rupiah disebabkan oleh pengurangan produksi minyak mentah dunia oleh OPEC+. Hal ini menimbulkan kekhawatiran inflasi dan memberikan tekanan pada mata uang negara berkembang, terutama negara importir minyak seperti Indonesia.
Namun, di sisi lain, penguatan rupiah masih diperkirakan akan berlanjut karena adanya aliran dana asing yang masuk dan neraca perdagangan yang masih akan surplus. David Sumual, Kepala Ekonom BCA, menambahkan bahwa secara musiman, ketika kuartal II-2023 permintaan devisa meningkat akibat pembayaran dividen, harga komoditas juga cenderung melemah. Namun, ekspektasi bahwa The Fed tidak lagi terlalu hawkish akan membuat permintaan atau pasokan dolar relatif seimbang. Oleh karena itu, rupiah masih akan cenderung menguat pada kisaran Rp 14.900 hingga Rp 15.500 per dolar AS.
Kesimpulan
Dalam jangka pendek, rupiah diprediksi akan menguat karena adanya aliran dana asing dan kebijakan The Fed yang dovish. Namun, fluktuatifnya nilai tukar rupiah disebabkan oleh pengurangan produksi minyak mentah dunia oleh OPEC+. Pada kuartal III-2023, rupiah bisa melemah. Namun, secara keseluruhan, rupiah masih diprediksi akan menguat pada level Rp 15.150/US$.