Kaltim - (Realita) Belum lama ini Bupati Berau, Sri Juniarsih, melakukan sidak lapangan ke Kawasan Hutan Kota Tangap, Jl. Poros – Labanan, di Kecamatan Teluk Bayur, dengan nada marah mengatakan merasa prihatin atas dirusaknya dan berkurangnya lahan hutan tersebut yang terkena dampak pertambangan batu-bara yang dilakukan oleh pihak PT BARA JAYA UTAMA (PT BJU). Pada saat itu Kepala Teknik, PT BJU, Ilham kepada wartawan menjelaskan, berkaitan kunjungan tersebut, saran dari semua pihak sangat banyak, pihaknya berjanji akan melaksanakannya sesuai komitmen. Namun fakta nya hingga saat ini Hutan Kota Tangap kondisinya semakin memprihatinkan. Tak lama beselang, Pemkab Berau melalui Kepala Bidang Aset Daerah BPKAD Pemkab Berau, Bambang Sugiono menyatakan, Hutan Kota Tangap ternyata belum tercatat sebagai aset daerah Pemerintah Kabupaten Berau. Meskipun kawasan itu di klaim sebagai kepunyaan daerah, jelas Bambang, belum lama ini. Luas hutan kota tangap sekitar 685 hektare, kini hanya tersisa
LAI : PT BJU Rusak 685 Ha Lahan Hutan Kota Tangap Berau?
12:06 PM
0
Comments
Kaltim - (Realita) Belum lama ini Bupati Berau, Sri Juniarsih, melakukan sidak lapangan ke Kawasan Hutan Kota Tangap, Jl. Poros – Labanan, di Kecamatan Teluk Bayur, dengan nada marah mengatakan merasa prihatin atas dirusaknya dan berkurangnya lahan hutan tersebut yang terkena dampak pertambangan batu-bara yang dilakukan oleh pihak PT BARA JAYA UTAMA (PT BJU). Pada saat itu Kepala Teknik, PT BJU, Ilham kepada wartawan menjelaskan, berkaitan kunjungan tersebut, saran dari semua pihak sangat banyak, pihaknya berjanji akan melaksanakannya sesuai komitmen. Namun fakta nya hingga saat ini Hutan Kota Tangap kondisinya semakin memprihatinkan. Tak lama beselang, Pemkab Berau melalui Kepala Bidang Aset Daerah BPKAD Pemkab Berau, Bambang Sugiono menyatakan, Hutan Kota Tangap ternyata belum tercatat sebagai aset daerah Pemerintah Kabupaten Berau. Meskipun kawasan itu di klaim sebagai kepunyaan daerah, jelas Bambang, belum lama ini. Luas hutan kota tangap sekitar 685 hektare, kini hanya tersisa