Home
Food
ketupat
sejarah ketupat
Ketupat: Makanan Tradisional Lebaran yang Wajib Dicicipi

 Ketupat

Ketupat: Makanan Tradisional Lebaran yang Wajib Dicicipi
Ketupat: Makanan Tradisional Lebaran yang Wajib Dicicipi

Ketupat - comunitynews -  Ketupat adalah salah satu makanan tradisional yang biasa disajikan pada saat Lebaran tiba. Ketupat terbuat dari beras yang dikukus dalam anyaman daun kelapa muda yang membentuk segi delapan. Makanan ini sangat populer di Indonesia dan menjadi hidangan khas yang tidak boleh absen dari hidangan Lebaran.

Sejarah Ketupat


Ketupat berasal dari kata "tupat" dalam bahasa Jawa yang artinya adalah "ditekan". Hal ini merujuk pada proses pembuatan ketupat yang membutuhkan tekanan agar nasi yang ada di dalamnya menjadi padat. Ketupat merupakan makanan yang telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, dan dulu digunakan sebagai makanan untuk para prajurit yang sedang berperang.

Ketupat sebagai hidangan Lebaran sendiri sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW memberikan ketupat sebagai hadiah kepada para sahabatnya untuk merayakan Idul Fitri. Sejak saat itu, ketupat menjadi hidangan yang wajib ada pada saat Lebaran tiba.

Cara Membuat Ketupat


Untuk membuat ketupat, beras yang telah dicuci dan direndam selama beberapa jam kemudian dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa muda yang telah dibentuk menjadi segi delapan. Setelah itu, ketupat dicuci dan direbus selama beberapa jam hingga matang.

Terkadang, bumbu seperti daun pandan juga ditambahkan ke dalam ketupat agar aroma dan rasa ketupat semakin nikmat. Ketupat biasanya disajikan dengan berbagai macam lauk pauk, seperti opor ayam, rendang, atau sate.

Kelezatan Ketupat


Ketupat memang terkenal dengan rasanya yang enak dan teksturnya yang kenyal. Dalam sejarahnya, ketupat juga dikaitkan dengan makna filosofis yang dalam. Bentuk segi delapan pada ketupat melambangkan delapan pintu menuju kebahagiaan yang diharapkan oleh manusia, seperti pintu rezeki, pintu kesehatan, pintu kebahagiaan, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, ketupat juga memiliki nilai gizi yang baik karena beras yang digunakan sebagai bahan dasarnya kaya akan karbohidrat. Selain itu, ketupat juga tidak mengandung lemak yang tinggi dan rendah kalori, sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan yang sehat.

Ketupat sebagai Warisan Budaya


Ketupat juga memiliki nilai sebagai warisan budaya Indonesia. Hal ini terlihat dari keberadaannya yang masih dipertahankan hingga saat ini sebagai makanan tradisional. Ketupat juga menjadi simbol kebersamaan dalam acara-acara tertentu, seperti Lebaran atau pernikahan.

Dalam perayaan Lebaran, ketupat seringkali dijadikan sebagai hidangan wajib yang disajikan bersama-sama dengan hidangan lainnya. Ketupat juga memiliki keunikan dalam pembuatannya yang memerlukan keahlian dan kesabaran dalam menganyam daun kelapa muda hingga membentuk segi delapan. Proses pembuatan ketupat juga membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Selain itu, ketupat juga memiliki beragam variasi dan variasi. Beberapa daerah di Indonesia memiliki jenis ketupat yang berbeda-beda, seperti ketupat sayur dari Jawa Tengah, ketupat lebaran dari Betawi, dan ketupat palas dari Sumatera Utara.

Ketupat juga dapat dijadikan sebagai souvenir khas Indonesia yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Souvenir ini tentunya memiliki nilai lebih karena mengandung nilai budaya yang tinggi dan dapat menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Dalam kesimpulan, ketupat merupakan makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia dan memiliki nilai budaya yang tinggi.

Blog authors