Kisruh pejabat pajak ini sedang ramai dibicarakan di masyarakat, dan hal ini menuai penilaian yang negatif dari berbagai pihak. Sri Mulyani mengungkapkan bahwa sebagai pejabat publik, tidak pantas jika mereka memamerkannya, terutama di media sosial. Sejatinya tindakan mereka selalu berada di bawah pengawasan masyarakat.

Menurut Sri Mulyani, pejabat publik selalu berada di bawah mikroskop dan tindakan mereka selalu diperhatikan. Oleh karena itu, sebagai pejabat publik, mereka harus bijak dalam bertindak dan berbicara di depan publik.

Ia juga mengungkapkan bahwa keputusannya untuk membubarkan komunitas moge ini, memang mendapat kritik dari berbagai pihak. Namun, hal tersebut dilakukan untuk menyelamatkan Kementerian Keuangan dari persepsi masyarakat yang semakin liar.

Sri Mulyani menambahkan bahwa pada titik krisis seperti ini, keputusan yang diambil pasti tidak akan memuaskan semua pihak. Namun, yang terpenting baginya adalah berkomunikasi dengan seluruh jajaran pajak agar tidak ada persepsi negatif terhadap institusi tersebut.

Mengenai pertanyaan mengapa kebijakan pembubaran komunitas moge ini tidak dilakukan sebelumnya, Menteri Keuangan RI tersebut menjawab bahwa dulu belum ada kejadian seperti ini. Namun, jika pegawai pajak memiliki kesadaran sendiri, maka tidak ada alasan untuk melakukan tindakan yang merugikan institusi.

Dalam kaitannya dengan pejabat Kementerian Keuangan yang memamerkan hartanya di media sosial, Sri Mulyani juga menanggapi hal ini dengan serius. Ia menegaskan bahwa sebagai pejabat publik, mereka harus menjaga etika dan integritas dalam bertindak dan berbicara.

Terakhir, masih menjadi pertanyaan apakah komunitas moge para pejabat pajak tersebut akan dibubarkan atau tidak. Namun, yang jelas adalah sebagai pejabat publik, mereka harus memperlihatkan sikap dan tindakan yang tepat agar tidak menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.