Biaya Haji Terbaru
Perbandingan Biaya Haji di Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei |
Biaya Haji Terbaru - comunitynews - Kementerian Agama baru-baru ini telah mengusulkan kenaikan biaya bagi para jemaah yang akan melakukan ibadah haji. Biaya tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, yaitu dari Rp 39,8 juta menjadi Rp 69,20 juta.
Angka ini merupakan 70% dari usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang bernilai Rp 98,89 juta. Sisanya, sebesar Rp 29,7 juta, akan ditanggung oleh dana nilai manfaat.
Salah satu alasan dari kenaikan biaya ini adalah untuk memastikan kelangsungan dana nilai manfaat pada masa yang akan datang.
Kementerian Agama menyatakan bahwa biaya yang dibebankan langsung kepada jemaah akan digunakan untuk membayar beberapa hal, yaitu:
- Biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi sebesar Rp 33,98 juta;
- Akomodasi di Makkah sebesar Rp 18,77 juta;
- Akomodasi di Madinah sebesar Rp 5,6 juta;
- Biaya hidup selama ibadah haji sebesar Rp 4,08 juta;
- Visa sebesar Rp 1,22 juta; dan
- Paket layanan masyair sebesar Rp 5,54 juta.
Bagaimana dengan biaya haji di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam? Apakah mereka memiliki biaya haji yang lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan riset untuk membandingkan biaya haji di negara-negara tersebut.
Menurut laman resmi Tabung Haji Malaysia, biaya haji per jemaah untuk warga negara Malaysia sebesar MYR 28.632 atau setara dengan Rp 100,64 juta (dengan kurs Rp 3.515). Biaya ini mencakup segala kebutuhan selama ibadah haji, seperti penerbangan, transportasi, akomodasi di Makkah dan Madinah, makan, dan pembayaran ke Pemerintah Arab Saudi.
Perlu diketahui bahwa biaya haji ini bukanlah angka final dan besaran yang dibayarkan mungkin berbeda untuk setiap individu karena adanya subsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Biaya haji tersebut dilapisi oleh dua jenis subsidi, yaitu bagi kelompok B40 (40% penduduk dengan pendapatan terendah) dan kelompok Bukan B40 (seluruh penduduk lain).
Bagi warga Malaysia yang masuk dalam kategori B40, besaran pembayaran akhir haji ditetapkan pada MYR 10.980 (Rp 38,59 juta) dengan bantuan subsidi sebesar 62%. Sementara bagi kategori Bukan B40, mereka harus membayar MYR 12.980 (Rp 45,62 juta) dengan subsidi sebesar 55% dari total biaya haji.
Subsidi ini diberikan oleh pemerintah melalui Tabung Haji, sebuah lembaga pengelola dana haji yang dibentuk pemerintah Malaysia. Namun, bagi warga negara Malaysia yang berangkat haji kedua kalinya, mereka harus membayar biaya haji secara penuh tanpa potongan subsidi.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti Singapura dan Brunei Darussalam, biaya haji di Malaysia masih lebih murah. Di Singapura, besaran biaya haji per jamaah ditetapkan sebesar SGD 15.000 atau setara dengan Rp 140,98 juta (kurs SGD 9.400). Sementara di Brunei Darussalam, jamaah harus membayar BND 13.000 atau setara dengan Rp 129,84 juta (kurs BND 9.936).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa biaya haji di Malaysia dan Indonesia relatif sama, namun warga Malaysia memperoleh subsidi yang jauh lebih besar dari pemerintah sehingga beban langsung yang ditanggung jamaah lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, besaran ongkos yang harus dikeluarkan warga Singapura sangat tinggi, mencapai SGD 23.500 atau setara dengan Rp 190,25 juta (kurs SGD 1 = Rp 8.068). Biaya tersebut meliputi seluruh kebutuhan selama berada di Arab Saudi termasuk penerbangan, transportasi, akomodasi, makan dan pembayaran ke pemerintah setempat.
Sementara itu, untuk Brunei Darussalam, besaran ongkos haji juga cukup mahal dengan rata-rata mencapai BND 14.000 atau setara dengan Rp 156,58 juta (kurs BND 1 = Rp 11.183). Biaya haji Brunei Darussalam juga meliputi semua kebutuhan para jamaah termasuk penerbangan, transportasi, akomodasi, makan dan pembayaran ke pemerintah setempat.
Secara keseluruhan, besaran biaya haji di Singapura dan Brunei Darussalam sangat tinggi dan jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya haji di Indonesia dan Malaysia. Warga negara kedua negara tersebut harus mengeluarkan biaya sekitar 1,9 sampai 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan warga negara Indonesia dan Malaysia.
Dalam hal ini, biaya haji di Brunei tergolong sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia dan Malaysia. Oleh karena itu, jamaah harus memperhitungkan dengan baik pilihan paket haji yang sesuai dengan kebutuhan dan keterjangkauan mereka sebelum memutuskan untuk berangkat haji.
Lembaga yang mengelola biaya haji di Brunei, Darussalam Holdings, menawarkan banyak pilihan paket haji yang bervariasi harganya. Biaya haji termurah yang ditawarkan adalah BN$ 12.200 atau setara dengan Rp 139,54 juta (asumsi kurs Rp 11.437/BN$), sedangkan paket termahal adalah BN$ 21.000 atau setara dengan Rp 240,19 juta.
Sebagai jamaah haji, Anda harus mengevaluasi pilihan paket haji dengan seksama dan memastikan bahwa paket tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keterjangkauan Anda. Rekomendasi MUIS kepada warga Singapura agar melakukan hal yang sama sebelum memutuskan paket haji yang akan ditempuh.