Esemka Bantah Kontroversi Terkait Logo dan Politik di IIMS 2023
Esemka Bantah Kontroversi Terkait Logo dan Politik di IIMS 2023 |
Mobil Asemka - comunitynews - Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) memberikan tanggapan terhadap sejumlah kontroversi yang muncul terkait partisipasi merek asal Boyolali ini dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. Sebelum IIMS digelar, berbagai spekulasi mengenai Esemka telah beredar, mulai dari berganti logo, rencana memperkenalkan mobil listrik berbasis mobil China, hingga kemunculannya kali ini berkaitan dengan politik dan kedekatan dengan Jokowi.
Saat tampil di IIMS, Esemka masih menggunakan logo lama sebagai dekorasi stan, termasuk emblem pada mobil baru Bima EV. Presiden Direktur Esemka, Eddy Wirajaya, menjelaskan bahwa logo baresemka-u masih dalam proses registrasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Eddy menegaskan bahwa Esemka belum dapat memastikan kapan logo baru akan dapat digunakan, karena hal tersebut bergantung pada proses di Kemenkumham. Logo baru muncul saat penyelenggara IIMS 2023 mengunggahnya di media sosial untuk memperkenalkan keikutsertaan Esemka. Kemudian, berbagai spekulasi muncul terkait kemiripannya dengan logo produsen mobil China, Hozon Auto.
Namun, Eddy membantah bahwa logo tersebut terkait dengan Hozon Auto. Ia menegaskan bahwa Esemka tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai kemiripannya dengan logo produsen China tersebut. Esemka juga meminta publik untuk tidak mengaitkannya dengan sosok Presiden Joko Widodo dan membantah bahwa kemunculannya di IIMS kali ini berkaitan dengan tahun politik atau jelang Pemilu 2024.
Esemka memang dikenal terkait dengan Jokowi saat beliau menjabat Wali Kota Solo, namun perusahaan ini tidak mencari momen untuk publikasi terkait tahun politik. Eddy menegaskan bahwa Esemka tetap fokus pada bisnis dan tidak ada hubungan politik apapun. Eddy juga membantah hubungan antara perusahaan dengan Presiden Jokowi, beliau hanya menjadi pencetus saat itu.
"Esemka adalah murni bisnis, dan tidak ada hubungan politik dengan siapapun, termasuk Presiden Jokowi. Kami minta media untuk tidak menghubungkan beliau dengan Esemka," ujar Eddy.