Memahami Sejarah dan Pengabdian Ki Hajar Dewantara dalam Memperjuangkan Pendidikan di Indonesia Ki Hajar Dewantara: Pelopor Pendidikan Anak Pribumi di Indonesia Ki Hajar Dewantara - comunitynews - Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh pendidikan nasional di Indonesia. Lahir pada tanggal 25 April 1889 di Yogyakarta, beliau dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi anak-anak pribumi di Indonesia. Pada tahun 1922, beliau mendirikan Taman Siswa, sebuah sekolah yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak pribumi. Ki Hajar Dewantara juga merupakan salah satu pendiri Perguruan Taman Siswa, yang merupakan organisasi pendidikan nonformal yang tersebar di seluruh Indonesia. Perguruan Taman Siswa ini sangat penting dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak pribumi yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan yang layak. Beliau juga merupakan salah satu tokoh yang menentang pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada saat itu. Ki Hajar Dewantara menganggap bah
Ki Hajar Dewantara: Pelopor Pendidikan Anak Pribumi di Indonesia
7:22 PM
0
Comments
Memahami Sejarah dan Pengabdian Ki Hajar Dewantara dalam Memperjuangkan Pendidikan di Indonesia Ki Hajar Dewantara: Pelopor Pendidikan Anak Pribumi di Indonesia Ki Hajar Dewantara - comunitynews - Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh pendidikan nasional di Indonesia. Lahir pada tanggal 25 April 1889 di Yogyakarta, beliau dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi anak-anak pribumi di Indonesia. Pada tahun 1922, beliau mendirikan Taman Siswa, sebuah sekolah yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak pribumi. Ki Hajar Dewantara juga merupakan salah satu pendiri Perguruan Taman Siswa, yang merupakan organisasi pendidikan nonformal yang tersebar di seluruh Indonesia. Perguruan Taman Siswa ini sangat penting dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak pribumi yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan yang layak. Beliau juga merupakan salah satu tokoh yang menentang pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada saat itu. Ki Hajar Dewantara menganggap bah