Home
10 November hari pahlawan Nasional
Sejarah
Berikut Sejarah 10 November dijadikan Sebagai hari Pahlawan Nasional

sejarah 10 november dijadikan sebagai hari pahlawan nasional
sejarah 10 november dijadikan sebagai hari pahlawan nasional

 

10 November hari Pahlawan Nasional - comunitynews - Hari ini, Kamis, 10 November 2022, diperingati sebagai Hari Pahlawan. Tahukah Anda alasan kenapa tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan?


Hari Pahlawan diputuskan berdasar Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 mengenai Beberapa hari Nasional yang Bukan Hari Liburan dan diberi tanda tangan oleh Presiden Soekarno.


Seperti disebut dalam Dasar Hari Pahlawan Tahun 2022, Hari Pahlawan diperuntukkan untuk kenang kembali pertempuran besar di antara faksi tentara Indonesia dan pasukan Inggris yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945.


Diambil dari ditsmp.kemdikbud.go.id, pertempuran ini jadi perang paling berat pertama kali dalam riwayat revolusi nasional Indonesia saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Perlawanan ini sekalian jadi lambang perlawanan Indonesia pada kolonialisme.


Background pertempuran ini diawali pada 31 Agustus 1945. Waktu itu pemerintahan mengatakan jika mulai 1 September 1945 bendera merah putih dikibarkan di semua daerah Indonesia.


Diambil dari Riwayat Nasional Indonesia VI (1984) kreasi Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, beberapa pejuang kemerdekaan di Surabaya memberanikan untuk turunkan dan menyobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Sesudahnya mereka menaikan kembali bendera itu yang tersisa warna merah dan putih saja.


Pasukan sekutu berisi tentara Inggris dan Belanda atau dikenali NICA segera masuk ke Kota Surabaya pada 25 Oktober 1945. Hal itu membuat berlangsungnya peperangan pertama kali yang terjadi pada 27 Oktober 1945.


Tetapi, dua hari sesudahnya, di antara faksi Indonesia dan faksi tentara Inggris menyepakati untuk lakukan gencatan senjata. Belum senang dengan perjanjin, benturan masih terjadi di sejumlah titik. Ini membuat terbunuhnya pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby, pada 30 Oktober 1945. Lalu status Mallabay juga diganti Mayor Jenderal Robert Mansergh yang Komandan Seksi 5 Inggris.


Di bawah lindungan Mansergh, tentara sekutu selanjutnya keluarkan ultimatum ke masyarakat Surabaya pada 10 November 1945 buntut amarah atas terbunuhnya Jenderal Mallaby. Ultimatum itu didalamnya di antaranya:


Bila tidak mematuhi perintahnya, tentara AFNEI dan administrasi NICA mengacam untuk mendobrak Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Tapi, beberapa pimpinan perjuangan, arek-arek Surabaya, dan seluruh rakyat tidak menghiraukan teror Inggris.


Perihal ini pula yang membuat pecahnya pertempuran paling besar di Surabaya pada 10 November 1945. Pertempuran ini memerlukan waktu kurang dari 3 minggu lama waktunya. Salah satunya figur yang berperanan besar untuk kobarkan semangat perlawanan rakyat Surabaya dalam pertempuran ini ialah Bung Tomo.


Menurut M.C. Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia (1993), kejadian ini minimal tewaskan 6.000-16.000 orang dari faksi Indonesia. Kebalikannya dari faksi sekutu yang meninggal kurang lebih sekitar 600 sampai 2.000 orang. Perjuangan bangsa Indonesia juga berbuah hasil hingga membuat Inggris mundur dari peperangan.


Setahun sesudahnya atau persisnya pada 10 November 1946, Presiden Sukarno memutuskan jika tiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Ini berkenaan dengan kenang kembali luruhnya korban jiwa beberapa pahlawan dalam pertempuran Surabaya. Disamping itu Kota Surabaya juga diingat sebagai Kota Pahlawan.


Apakah itu Hari Pahlawan 10 November?


Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional RI. Tanggal ini merujuk pada kejadian pertempuran besar di Surabaya di tanggal 10 November 1945. Peringatan Hari Pahlawan ini bisa menjadi momen untuk kembali mengenang jasa dan perjuangan beberapa pahlawan di periode waktu lalu.


Bagaimana riwayat singkat Hari Pahlawan?


Riwayat singkat peringatan Hari Pahlawan di Indonesia bermula dari pertempuran di antara pasukan Indonesia menantang pasukan Inggris yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur pada 27 Oktober sampai 20 November 1945


Apa topik Hari Pahlawan 2022?


Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022 ambil topik "Pahlawanku Panutanku". Selesai penerapan upacara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, beberapa petinggi negara dan perwira tinggi TNI/Polri lakukan ziarah dan taburi bunga ke pusara beberapa pahlawan dan figur yang berada di TMP Kalibata.21 jam lalu.


10 November 2022 Hari Pahlawan yang ke berapakah?


Selamat Mengingati Hari Pahlawan 10 November 2022. Kenanglah selalu pahlawanku selama hidup! Selamat Hari Pahlawan ke-77. Tanpa pahlawan, kita bukan siapa saja.


Kapan Hari Pahlawan dibuat?


Sekitaran 6000 rakyat Indonesia juga luruh dalam pertempuran di Surabaya itu. Pertempuran itu terjadi sepanjang tiga minggu. Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu juga diputuskan sebagai Hari Pahlawan lewat Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Keputusan itu diputuskan oleh Presiden Soerkarno.


Siapa figur yang turut serta dalam pertempuran di Surabaya?


Bung Tomo


"Merdeka atau mati" Ialah kalimat terpopuler, iconic dari Bung Tomo atau Sutomo yang dia berikan ke beberapa pejuang saat sebelum pertempuran 10 November 1945.


Saat peperangan terjadi di Surabaya, Bung Tomo pimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya.


Gubernur Suryo


Dikutip dari situs Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau dikenali sebagai Gubernur Suryo ialah masyarakat asli Magetan dan sempat jadi Bupati Magetan ke-13.


Lalu diangkat sebagai Gubernur Jawa Timur pada 5 September 1945. Karena tempatnya sebagai Gubernur Jawa Timur, pasti dia banyak turut serta dalam soal kemerdekaan Indonesia.


Dia turut mengumumkan jika Surabaya harus dipertahankan. Saat pertempuran Surabaya, pemerintahan pusat di Jakarta memberikan keputusan seutuhnya ke Gubernur Suryo.


Mayjen Sungkono


Saat pecah Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Mayjen Sungkono, memegang sebagai komandan BKR Kota Surabaya yang bertanggungjawab atas keamanan dan pertahanan semua kota.


Dikutip dari situs Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purbalingga, Mayjen Sungkono jadi pimpinan pasukan di Kota Surabaya dan menantang pasukan Sekutu yang mempunyai pengalaman militer serja senjata lebih oke dan jumlah yang besar.


Saat sebelum pimpin pertempuran, Sungkono sempat memberikan semangat beberapa pejuang melalui pidatonya pada 9 November 1945 melalui radio atau berjumpa langsung.


KH Hasyim Asy'ari


Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini sebagai ulama yang gigih dalam perjuangkan kemerdekaan Indonesia.


Pada melangsungkan tatap muka dengan beberapa figur NU yang melahirkan Resolusi Jihad berisi fatwa bela tanah air.


Saat sebelum Pertempuran 10 November meledak, Bung Tomo bahkan juga berkunjung KH Hasyim Asy'ari untuk minta ijin membacakan pidatonya yang di inspirasi dari resolusi jihad.


Moestopo


Moestopo ialah seorang dokter dan pejuang kemerdekaan yang di akhir Perang Dunia II bekerja mengontrol kemampuan militer di Surabaya.


Dikutip dari situs Kampus Moestopo, dia memikul kedudukan dalam Tubuh Keamanan Rakyat atau BKR bahkan juga turut mengadang pasukan Inggris saat sebelum pertempuran 10 November 1945 pecah.


Soegiarto


Bek Persebaya di tahun 1930 ini turut berperang di tanggal 10 November 1945.


cerita Soegiarto sempat diceritakan oleh Bung Tomo. Dia menjelaskan jika ada pemuda dari kelompok atlet yang turut angkat senjata, salah satunya ialah Soegiarto.


Soegiarto yang waktu itu jadi pemain Persebaya tahun 1930 Surabaya dan kemerdekaan Indonesia sampai luruh di medan pertempuran.


HR Mohammad Mangoendiprodjo


Dikutip dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Wilayah Yogyakarta, Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprojo sebagai Pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang terhitung figur Pertempuran Surabaya yang berperanan penting.


HR Mohammad Mangoendiprodjo berperanan sebagai wakil Indonesia dalam contact agen dengan pasukan Inggris di Surabaya.


Untuk menahan pasukan Inggris yang menempati gedung Bank Internatio dan sedang menembaki massa, dia masuk gedung menjumpai komandan pasukan Inggris.


Rupanya, ia disandera dalam dan di luar gedung ada yang tembak AWS Mallaby hingga pertempuran hebat 10 November 1945 selanjutnya pecah.


Muriel Stuart Walker


Muriel Stuart Walker lebih dikenali bernama K'tut Tantri. Dia ialah wanita bernegara Amerika Serikat yang menolong menebarkan informasi perjuangan Indonesia lewat radio khususnya saat peperangan 10 November 1945.


dia dengan keras membacakan pidato berbahasa Inggris bahkan juga dipandang Pemerintahan Belanda benar-benar beresiko.


Pemerintahan Belanda janjikan 50.000 gulden ke orang Indonesia yang dapat memberikan K'tut Tantri ke basis besar tentara Belanda di Surabaya. Kejadian itu membuat K'tut Tantri dipanggil "Surabaya Sue" atau penggugat dari Surabaya.


Abdul Wahab Saleh


Dikutip dari situs Tribune Jogja, Abdul Wahab ialah photografer yang banyak meremehkan peristiwa 10 November 1945 dan perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato.


sampai sekarang akan sedikit memory 10 November 1945 yang terekam.


Tersebut beberapa figur pertempuran 10 November 1945 yang mempunyai yang ceritanya pantas untuk dibaca di Hari Pahlawan.

Blog authors