Home
perjuangan Kapitan Pattimura
Sejarah
Mengenang Sejarah Perjuangan Kapitan Pattimura

Patung  Comunitynews - Thomas Matulessy atau yang umum kita dengar sebagai Kapitan Pattimura ialah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dari Maluku. Dia datang dari Pulau Horor lahir di 8 Juni 1783 dari keluarga turunan bangsawan Pulau Horor di periode itu.   Terlihat atas Patung Pattimura  Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Terlihat patung dengan latar kota Ambon  Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Bola voli sebagai olahraga favorite di Taman Pattimura Patung Pattimura Terlihat atas Patung Pattimura Terlihat patung Pattimura di atas Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Salah Satu Pojok Elok Taman Pattimura Terlihat atas Patung Pattimura Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Terlihat patung dengan latar kota Ambon Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Bola voli sebagai olahraga favorite di Taman Pattimura Patung Pattimura Terlihat atas Patung Pattimura Terlihat patung Pattimura di atas Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Salah Satu Pojok Elok Taman Pattimura Thomas Matulessy atau yang umum kita dengar sebagai Kapitan Pattimura ialah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dari Maluku. Dia datang dari Pulau Horor lahir di 8 Juni 1783 dari keluarga turunan bangsawan Pulau Horor di periode itu. Hal yang paling kita ingat mengenai Pattimura ialah perjuangannya menantang penjajahan Belanda yang masuk ke tanah Maluku untuk kuasai perdagangan rempah-rempah. Salah satunya pertarungan paling besar yang dipegangnya ialah saat rakyat Maluku berpadu untuk merampas Benteng Duurstede dari tangan penjajah Belanda. Pattimura meninggal dunia di tanggal 16 Desember 1817 di usia 34 tahun karena ketangkap Belanda dan dijatuhkan hukuman mati di tiang gantungan.  Kapitan Pattimura ialah seorang pimpinan yang berwibawa dan penuh karisma. Dalam perlawanannya menantang penjajahan Belanda, Pattimura dikenali cerdas dan sanggup mengumpulkan kemampuan besar rakyat Maluku hingga menyulitkan gerakan Belanda di Maluku. Bahkan juga, namanya juga dihormati oleh beberapa pimpinan VOC saat itu yang perlu memeras otak untuk hadapi perlawanan rakyat Maluku. Tidaklah aneh bila Pattimura benar-benar ahli dalam pertarungan dan mengumpulkan pasukan, menurut riwayat dia pernah jadi tentara berpangkat Sersan dalam kemampuan militer Inggris di tanah Ambon.  Jasa dan perjuangan Pattimura benar-benar berpengaruh untuk kemerdekaan Indonesia yang kita alami bersama sekarang ini. Meskipun telah beberapa ratus tahun berakhir, tetapi nama Pattimura masih tetap dikenali oleh Bangsa Indonesia sampai saat ini. Pemerintahan juga menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Pattimura dengan keinginan menjadi panutan positif untuk angkatan penerus Bangsa Indonesia. Bukan hanya sampai disana, pemerintahan lokal kota Ambon juga menghargai perjuangan mulia Pattimura dengan membuat suatu taman di tengah-tengah pusat Kota Ambon dengan patung Pattimura yang gagah berdiri di tengah-tengahnya.  Taman Pattimura, demikianlah taman itu umum diketahui oleh masyarakat kota Ambon ada dari sisi lapangan merdeka sebagai pusat aktivitas kota Ambon. Taman ini ada di sekitaran daerah perkantoran pemerintahan Ambon dan jadi pusat aktivitas masyarakat Ambon terutamanya anak-anak muda yang umum olahraga pada tempat itu baik saat pagi hari atau sore hari. Tempat ini bukan hanya untuk olahraga, bahkan juga beberapa pelancong juga berminat untuk menghampirinya karena telah menjadi satu diantara objek rekreasi.  Masyarakat Ambon terutamanya anak-anak muda disitu kerap menggunakan taman ini sebagai tempat bergabung dan bekerja. Bermain voli, lari pagi, atau sekedar hanya santai sang sore yang cantik, sering jadi opsi aktivitas untuk dilaksanakan pada tempat ini. Sore hari menjadi saat yang pas untuk santai di Taman Pattimura ini. Ramainya aktivitas masyarakat kota Ambon jadi objek yang memikat buat disaksikan sama kita ada di tengah mereka. Taman Pattimura sesaat jadi sebuah perenungan saat kehadiranya bisa menjadi motivasi untuk anak-anak muda Ambon untuk berusaha membuat Bangsa Indonesia. Semestinya kita makin senang dengan perjuangan Pattimura dan usaha merealisasikan perjuangan sama untuk masa datang Indonesia.
Perjuangan Kapitan Pattimura 

Perjuangan Kapitan Pattimura - Comunitynews - Thomas Matulessy atau yang umum kita dengar sebagai Kapitan Pattimura ialah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dari Maluku. Dia datang dari Pulau Horor lahir di 8 Juni 1783 dari keluarga turunan bangsawan Pulau Horor di periode itu.



Terlihat Patung Sebagai Perjuangan Kapitan Pattimura Masih Terasa di Ambon 


Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Terlihat patung dengan latar kota Ambon.


Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Bola voli sebagai olahraga favorite di Taman Pattimura.


Patung Pattimura Terlihat atas Patung Pattimura Terlihat patung Pattimura di atas Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku.


Salah Satu Pojok Elok Taman Pattimura Terlihat atas Patung Pattimura Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Terlihat patung dengan latar kota Ambon Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Bola voli sebagai olahraga favorite di Taman Pattimura Patung Pattimura Terlihat atas Patung Pattimura Terlihat patung Pattimura di atas Beragam Aktivitas Olahraga di Taman Pattimura Patung Pattimura sebagai lambang pahlawan Maluku Salah Satu Pojok Elok Taman Pattimura Thomas Matulessy atau yang umum kita dengar sebagai Kapitan Pattimura ialah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dari Maluku. Dia datang dari Pulau Horor lahir di 8 Juni 1783 dari keluarga turunan bangsawan Pulau Horor di periode itu. 


Hal yang paling kita ingat mengenai Pattimura ialah perjuangannya menantang penjajahan Belanda yang masuk ke tanah Maluku untuk kuasai perdagangan rempah-rempah. Salah satunya pertarungan paling besar yang dipegangnya ialah saat rakyat Maluku berpadu untuk merampas Benteng Duurstede dari tangan penjajah Belanda. Pattimura meninggal dunia di tanggal 16 Desember 1817 di usia 34 tahun karena ketangkap Belanda dan dijatuhkan hukuman mati di tiang gantungan.


Kapitan Pattimura ialah seorang pimpinan yang berwibawa dan penuh karisma. Dalam perlawanannya menantang penjajahan Belanda, Pattimura dikenali cerdas dan sanggup mengumpulkan kemampuan besar rakyat Maluku hingga menyulitkan gerakan Belanda di Maluku. Bahkan juga, namanya juga dihormati oleh beberapa pimpinan VOC saat itu yang perlu memeras otak untuk hadapi perlawanan rakyat Maluku. Tidaklah aneh bila Pattimura benar-benar ahli dalam pertarungan dan mengumpulkan pasukan, menurut riwayat dia pernah jadi tentara berpangkat Sersan dalam kemampuan militer Inggris di tanah Ambon.


Jasa dan perjuangan Pattimura benar-benar berpengaruh untuk kemerdekaan Indonesia yang kita alami bersama sekarang ini. Meskipun telah beberapa ratus tahun berakhir, tetapi nama Pattimura masih tetap dikenali oleh Bangsa Indonesia sampai saat ini. Pemerintahan juga menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Pattimura dengan keinginan menjadi panutan positif untuk angkatan penerus Bangsa Indonesia. Bukan hanya sampai disana, pemerintahan lokal kota Ambon juga menghargai perjuangan mulia Pattimura dengan membuat suatu taman di tengah-tengah pusat Kota Ambon dengan patung Pattimura yang gagah berdiri di tengah-tengahnya.


Taman Pattimura, demikianlah taman itu umum diketahui oleh masyarakat kota Ambon ada dari sisi lapangan merdeka sebagai pusat aktivitas kota Ambon. Taman ini ada di sekitaran daerah perkantoran pemerintahan Ambon dan jadi pusat aktivitas masyarakat Ambon terutamanya anak-anak muda yang umum olahraga pada tempat itu baik saat pagi hari atau sore hari. Tempat ini bukan hanya untuk olahraga, bahkan juga beberapa pelancong juga berminat untuk menghampirinya karena telah menjadi satu diantara objek rekreasi.


Masyarakat Ambon terutamanya anak-anak muda disitu kerap menggunakan taman ini sebagai tempat bergabung dan bekerja. Bermain voli, lari pagi, atau sekedar hanya santai sang sore yang cantik, sering jadi opsi aktivitas untuk dilaksanakan pada tempat ini. Sore hari menjadi saat yang pas untuk santai di Taman Pattimura ini. Ramainya aktivitas masyarakat kota Ambon jadi objek yang memikat buat disaksikan sama kita ada di tengah mereka. Taman Pattimura sesaat jadi sebuah perenungan saat kehadiranya bisa menjadi motivasi untuk anak-anak muda Ambon untuk berusaha membuat Bangsa Indonesia. Semestinya kita makin senang dengan perjuangan Pattimura dan usaha merealisasikan perjuangan sama untuk masa datang Indonesia.

Blog authors