Pungli Pasar Bogor - comunitynews - Curhat seorang pedagang di Pasar Bogor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkaitan familinya yang diamankan polisi karena menampik pungli (pungli) trending.
Menyikapi hal tersebut, Polri menjelaskan duduk kasus perkara itu.
Kabag Penum Seksi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menjelaskan famili pedagang yang diamankan polisi itu namanya Ujang Sarjana. Kejadian itu terjadi pada 26 November 2021.
Gatot menyebutkan kasus itu sebagai kasus penganiyaan, yang waktu itu Ujang Sarjana dengan pelapor atas nama Andriansyah berbeda masalah tempat tempat jualan di pasar itu.
"Tempat pemasaran pelapor dipandang jadi daerahnya terlapor, hingga persaingan perebutan tempat berjualan yang berada di Jl Bata Pasar Bogor ini jadi karena khusus berlangsungnya pukulan," kata Gatot dalam penjelasannya, Jumat (22/4/2022).
Ardiansyah disebutkan sudah menyerobot tempat jualan punya Ujang Sarjana. Tanpa basa-basi, Ujang Sarjana dkk mengerubut Ardiansyah.
"Mendadak pelapor menyaksikan dan dengar Ujang meneriakkan kata 'serang', dan tanpa diperhitungkan satu kelompok orang yang sejumlah kira-kira tujuh orang lakukan pengerubutan memukuli tubuh pelapor," tutur Gatot.
Karena peristiwa itu, Ardiansyah alami cedera bengkak di bagian lengan. Sesudahnya, Ardiansyah membuat laporan ke polisi.
Kasus itu juga diatasi oleh Polsek Bogor tengah. Singkat kata, Ujang diamankan dan diputuskan sebagai terdakwa. Arsip kasus Ujang telah dipastikan komplet dan dilimpahkan ke pengadilan.
Selanjutnya, Gatot menerangkan kasus itu juga dites karena ada pengajuan praperadilan oleh terdakwa bernomor praperadilan Nomor 02/Pid.Pra/2022/PN.Bogor. Hasilnya, Ujang dipastikan bersalah.
"Keputusan atas kasus itu jika penangkapan yang sudah dilakukan oleh Kepolisian Bidang Bogor tengah ialah syah secara hukum," katanya.
Awalnya, pedagang di Bogor sampaikan curhat berkaitan ramainya pungli di situ. Bahkan juga keluarga mereka ada yang ditahan polisi karena menampik pungli yang sudah dilakukan preman.
Peristiwa curhat pedagang itu dikatakan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kontribusi langsung tunai (BLT) minyak goreng, Kamis (21/4). Waktu itu, Jokowi ditemani Seskab Pramono Anung, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Saat kunjungannya, Jokowi sempat mengevaluasi dan membagi cenderamata ke pedagang di Pasar Bogor. Di waktu itu, ada wanita dan pria kenakan pakaian merah curhat ke Jokowi dan terekam dalam video yang trending di sosial media.
"Bapak, di sini banyak pungli, Pak," kata pria itu ke Jokowi.
Jokowi lalu hentikan jalannya. Ia memerhatikan dan dengarkan curhat wanita dan pria itu sambil mengayunkan tangan ke bawah minta ke-2 nya tenang.
Wanita dan pria itu secara histeris terus bicara ke Jokowi masalah sangkaan pungli yang ramai terjadi di Pasar Bogor. Mereka menjelaskan faksi keluarganya diamankan polisi karena menampik pungli yang sudah dilakukan preman.
" Tolong, Bapak, Om kami menampik pungli, diamankan polisi," kata wanita itu.
Seskab Pramono Tulis Keluh kesah Pedagang
Pramono terlihat menulis curhat dari ke-2 orang itu.
"Yang dipenjara siapa?" bertanya Pramono.
"Om saya," jawab wanita itu.
"Mana ingin Lebaran, anaknya ada empat. Bapak, minta dapat tolong kami, Bapak," ikat wanita itu.
Jokowi memerhatikan catatan yang dibikin Pramono ketika wanita dan pria itu terus sampaikan curhatnya.
Jokowi memberikan jempol ke atas ke wanita dan pria itu.
"Ya, telah (dicatat)," sebut Jokowi.