Sesaat bendera FPII selekasnya berkibar di Sulawesi Tengah. Tentulah keinginan besar dari insan wartawan terutamanya di Sulawesi Tengah inginkan FPII akan bisa jalankan arah, visi serta misinya.
Penegasan ini dikatakan Ir.Suukriah T. Thaha, MM waktu didapati dilokasi aktivitas penobatan pengurus FPII se Sulteng di Tanaris Coffe Jalan Juanda Palu, Selasa (3/12/2019).
Ir. Syukriah T. Thaha yang adalah sekretaris Panitia Pelaksana itu menjelaskan, pekerjaan pengukuhan Pengurus FPII Setwil Sulteng serta beberapa pengurus Kabupaten-Kota ini mengusung topik “memantapkan peranan wartawan serta jaringan media massa untuk bersama dengan berperan ke arah Sulteng Bangkit”.
Menurut dia, topik peranan media dalam hubungannya dengan kebangkitan sulteng saat bencana, pergi dari pemikiran jika walaupun satu tahun telah berlalu.
Momen musibah besar yg menempa Sulawesi Tengah terutamanya daerah Pasigala sudah mengambil alih perhatian dunia.
"Tragedi Pasigala sudah jadi magnet tertentu. Bagaimana tidak, tragedi gempa bumi yg mengagumkan besar ini dipandang unik di mata bangsa-bangsa hampir di penjuru dunia sampai tidak berlebihan jika disebutkan jadi PR yg belum tertuntaskan buat Pemerintah Indonesia sendiri, khususnya Pemda Sulteng," urai Syukriah.
Ditambah lagi, ini pasti masih sebagai pekerjaan dan jadi program yg harus terus di tangani.
Karenanya, panitia pelaksana memandangbenar-benar pas manjadikan topik ke arah Sulteng bangkit ini di angkat oleh FPII.
"Tidak hanya mainkan peranan nya dalam pengayom, dan tempat berlindungnya insan2 pers, Lahirnya FPII di sulteng ini lewat peranan,peranan, dan jaringan yg dimiliki selayaknya *terlibat langsung dan berperan baik* dalam proses2 pengontrolan bencana hingga langsung dapat dirasa oleh warga," urainya.
Disebutkan, pemercepatan Pengontrolan Petaka alam Pasigala yg masih berjalan ini malah dirasa sebaliknya, yakni terdapatnya Perlambatan Pengontrolan yg dirasa wargakhusus nya buat korban (masyarakat terimbas bencana).
"Mungkin sebab waktu, proses pencatatan, pertolongan sosial dan permasalahan/bencana sosial ekonomi sebagai bawaan dari tragedi pasigala ini," nilainya.
Ir. Suukriah berpandangan juga, beberapa masalah yg berlangsung dilapangan jadi kendala-kendala oleh Pemerintah dalam melakukan Pengontrolan Tragedi Alam ini.
Karena itu disini peranan Wartawan /Jurnalis jadi media info , media kontrol berperan.
"Peranan itu harus di lakukan dengan sebaik-baiknya. Baik lewat pemberian info serta penerangan yang benar dan pas pada warga dalam beberapa proses perlakuan korban, lebih dari itu warga khusus nya korban bisa jadikan media/pers sbg media pendidikan sampai bisa membuat pandangan publik yg rasional," sarannya.
Sambil mengharap lahirnya FPII sulteng bisa bekerja bersama dengan Pemerintah sesuai dengan peranannya masing-masing dan bekerja mengakhiri masalah sosial ekonomi dari warga terdampak yg berlangsung sesuai dengan situasi batin warga sulteng.
dan yg penting, berlangsungnya andil FPII lewat aktifis/praktisi/pekerja Pers menggerakkan serta menolong Pemerintah dalam kebijakan2 mengakhiri tugas-tugas Pengontrolan Tragedi Pasigala dengan pas waktu, pas target dan SELAMAT sesuai dengan keinginan," katanya, sambil. Memperjelas semboyan : Selamat datang FPII Sulteng, Berkibarlah Benderamu !
Sumber : FPII Setwil Sulteng/Seknas.