comunitynews
Hal tersebut dikatakan Nadiem selesai berjumpa dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (21/10/2019). GoJek juga menyongsong baik berita itu.
"Kami benar-benar bangga sebab founder GoJek akan ikut bawa Indonesia maju ke panggung dunia," jelas Nila Marita, Chief Corporate Affairs GoJek, dalam pesan secara singkat pada awak media, Senin (21/10/2019).
Menurut GoJek, Ini ialah hal baru di industri startup Tanah Air. Dalam info sah itu, Nila menginformasikan pemimpin baru di perusahaan decacorn itu.
"Andre Soelistyo, Presiden Gojek Group serta Kevin Aluwi, co-founder Gojek akan share tanggung jawab untuk jalankan perusahaan jadi co-CEO, dengan konsentrasi bawa perusahaan ke step seterusnya," tuturnya.
Gojek akan menginformasikan gagasan usaha seterusnya dalam beberapa waktu ke depan. Nila menjelaskan akan menanti pengumuman sah dari Presiden Joko Widodo berkaitan barisan Kabinet Kerja jilid 2.
Walau melepas jabatannya di GoJek, Nadiem masih mempunyai beberapa saham di startup besutannya. Nadiem sendiri didapati menggenggam saham dari permodalan seri D, E, serta I.
Hal tersebut didapati dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018. Keseluruhan saham yang dipunyai Nadiem ialah 58.416 lembar saham.
Jumlahnya itu sama dengan 4,81 % dari modal diletakkan GoJek, yaitu sekitar 1,21 juta saham. Selebihnya dipunyai pemegang saham lain.
Meskipun begitu, berdasarkan penjelasan Momen Works yang dikumpulkan KompasTekno dari Deal Street Asia, Selasa (27/11/2018), saham yang dipunyai Nadiem Makarim ialah yang paling besar antara beberapa pemegang saham lain.
Waktu memegang jadi CEO, Nadiem Makarim duduk di bangku dewan direksi bersama dengan enam orang lain yang sejumlah besar adalah koleganya.
Kembali pada ihwal Nadiem yang akan menempati tempat menteri, dia malas menyebutkan tempat apa yang ditawarkan padanya. Presiden Joko Widodo belum menginformasikan dengan sah barisan kabinet 2019-2024.
