Ketua Umum AI itu menyebutkan runtutan dari mulai kekacauan rasisme serta Papua, masalah KPAI dengan PB Djarum, kebakaran rimba serta tempat (karhutla) s/d koreksi UU KPK benar-benar mengambil alih daya serta perhatian anak bangsa, hingga berlangsung instabilitas dan arah penting dalam berbangsa serta bernegara jadi kabur.
"Kita kebanyakan direpotkan dengan beberapa jenis kerusuhan. Itu benar-benar mengambil alih daya, pikiran dan waktu. Mengakibatkan beberapa hal yang lebih penting jadi terlewatkan," katanya.
Hal semacam itu, menurut H. Djoni Lubis, mempunyai beberapa peluang arah, untuk pergeseran isu atau serta untuk membuat instabilitas nasional, baik instabilitas politik, ekonomi atau keamanan.
Sumber dari Aliansi Indonesia.id
"Beberapa kerusuhan itu memunculkan rasa sama-sama berprasangka buruk, sama-sama tidak yakin keduanya. Pengurus Aliansi Indonesia harus pintar dalam menanggapi kejadian semacam itu. Tidak bisa larut dalam arus kerusuhan, namun tetap siaga menyimak, menanggapi serta menjaga," paparnya.
Ketua Umum AI ajak pada warga supaya tidak gampang termakan oleh berita bohong (HOAX) atau beberapa jenis usaha beradu domba. Indonesia ialah negara besar hingga banyak sekali faksi yang mempunyai kebutuhan, baik faksi di atau di luar negeri.
"Itu yang perlu dicermati. Banyak faksi yang tidak suka bila Indonesia ini konstan, aman, damai serta damai. Tiap pengurus AI selalu harus pasang mata serta pasang telinga, stop serta hindari beberapa jenis kekuatan yang meneror kebutuhan negara dan bangsa di daerah semasing," tegasnya.
Berkaitan masalah koreksi UU KPK, Ketua Umum AI memperjelas supaya masih konsentrasi pada arah pembasmian korupsi.
"Ingin diperdebatkan seperti apa pun, bila telah diketok palu pilihan kita cuma kerjakan, serta pekerjaan Aliansi Indonesia jadi instansi representasi rakyat selalu harus menjaga pembasmian korupsi di tanah air," katanya.
Kontroversi koreksi UU menurut dia lebih sebab ego serta kebutuhan semasing faksi.
"Aliansi Indonesia berada di tengahnya. Biarlah, kita ingin ngapain dengan UU serta calon pimpinan KPK yang baru ini, ingin terus berpolemik atau kita dorong ke arah usaha pembasmian korupsi yang lebih baik serta lebih efisien?" ujarnya.
Sumber lengkapnya di https://media.aliansiindonesia.id/baca/id/h-djoni-lubis-jangan-terpancing-kegaduhan-fokus-pada-tujuan-utama-dan-pemberantasan-korupsi