comunitynews
Comunitynews.com- TOJO UNAUNA-- Momen kebakaran dikawasan rimba Kabupaten Tojo Unauna (Touna) Propinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung beberapa minggu lalu (15/9) masih tinggalkan derita serta prihatin dilapisan warga ditempat.
Masalahnya sampai sekarang belumlah ada tindak lanjut dari faksi berkaitan terhitung dari Pemerintah Wilayah ditempat.
Menyikapi ini, Ketua Korwil Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Kabupaten Touna, Darmasita S.Gala menjelaskan, sesuai dengan AD/ART FPII yang mana satu diantara arah Organisasi FPII ialah memperantai komunikasi di antara warga serta Pemerintah.
Karena itu, berkaitan aduan beberapa masyarakat petani sebagai korban terimbas kebakaran beberapa ratus hektar rimba di daerah Kecamatan Tojo serta Tojo Barat Kabupaten Touna,
FPII Touna berpandangan diperlukan langkah responsive Pemerintah Wilayah ditempat berkaitan usaha ubah rugi atau kebijaksanaan rekonstruksi pada lokasi perkebunan rakyat yang turut terimbas kebakaran rimba.
"Selain tentu saja kami mengharap sikap tegas faksi berkuasa untuk selekasnya tangkap pelaku yang tersangka jadi aktor pembakaran,
" tegas Darmasita waktu didapati dikediamannya dikota Ampana Kabupaten Tojo Unauna, selasa (24/9).
Dia mencela keras pada tersangka aktor pembakaran rimba itu sebab sudah memunculkan kerugian pada warga petani ditempat yang mana sebahagian lokasi perkebunan masyarakat turut terbakar.
Lanjut Darmasita, spesial di Desa Banano, lokasi rimba yang terbakar sampai seputar 60 ha. "salah satunya ada seputar 5 ha lokasi perkebunan yang diproyeksikan jadi tempat binaaan FPII Touna sebahagian ikut juga terbakar,
" pungkasnya, sambil memberikan tambahan sampai sekarang belum didapati tentu kerugian masyarakat petani ditempat.
Tidak hanya penegasan berkaitan penegakam hukum tersangka aktor pembakaran rimba,Darmasita S.Gala menginginkan terdapatnya perhatian serius Pemerintah ditempat, khususnya pada lembaga yang berkaitan, untuk mengevaluasi langsung beberapa lokasi terimbas kebakaran agar dikerjakan iventarisirkerugian warga petani.
*Sumber : FPII KorwilTojo Unauna Sulteng*
