comunitynews
Info itu lalu menebar di aplikasi pembicaraan WhatssApp. Korban berinisial K (11). Kecelakaan itu membuat kehilangan pergelangan kaki kanan. Polisi membetulkan kejadian itu.
"Benar, peristiwanya Senin (26/8), seputar jam 12.00 WIB. Waktu itu, korban sedang menanti dijemput selesai pulang sekolah," kata Kanit Laka Lalu Polsek Legok, Iptu Bambang waktu di konfirmasi, Rabu (28/8).
Bambang menjelaskan, momen nahas yang mengakibatkan kaki pelajar SD itu putus berawal waktu dua kendaraan truk serta pikap terjebak kecelakaan. Selanjutnya pikap oleng serta menabrak korban.
"Di antara kendaraan roda 6 colt diesel B9950 NDC bertabrakan dengan kendaraan roda 4 B9378 WUC. Selanjutnya kendaraan pikap oleng serta menabrak siswa yang sedang menanti di jemput dibawah pohon di tempat," tutur ia.
Korban sekarang jalani perawatan di RS Siloam Tangerang. "Korban telah diatasi medis, lanjut operasi untuk cedera. Benar kakinya putus karena ditabrak kendaraan pikap," sebut Bambang.
Kecelakaan ini membuat ramai masyarakat sebab viral di sosial media. Video itu jadi ramai karena rekaman berdurasi 13 detik menunjukkan korban meredam sakit selesai ditabrak itu ditebar oleh Barisan Kerja Instansi Perlindungan Anak Kecamatan Legok.
"Benar memang saya berikan video serta pesan dari LPA Pokja Kecamatan Legok, pada beberapa guru serta kontak di handphone saya, maksudnya supaya insiden ini jadi kesiagaan kita, beberapa orangtua, guru serta siswa," sebut Radi anggota Pokja LPA Kecamatan Legok, Rabu (28/8).
Dalam pesan yang ia sebar lewat sosial media WhatsApp itu, ia ajak semua wali murid, guru serta anak pelajar siaga saat menanti kendaraan ditengah-tengah jalan.
Karena, dalam video yang menyebar itu bercerita kecelakaan jalan raya yang berlangsung di antara dua kendaraan roda 4 serta 6 sampai menabrak seseorang siswa SD yang menanti orang tuanya menjemput.
Dalam video berdurasi 13 detik itu terlihat korban tergeletak meredam sakit sesudah kaki samping kanan korban putus. Korban yang ada kurang lebih 2 mtr. dari tempat putusnya kaki, cuma dapat meronta kesakitan.
"Kita cuma terima pengaduan saja, untuk kronologinya kita kurang memahami. Setahu saya, insiden itu berlangsung hari Senin (26/8), dua hari kemarin," jelas Rama, Anggota LPA Kecamatan Legok, Rabu (28/8) dikonfirmasi.
Radi menjelaskan, berdasar info yang tersebar, kecelakaan itu berlangsung waktu korban sedang menanti dijemput oleh orang tuanya (Ayah) setelah jam sekolah seputar jam 12.00 WIB.
Atas kejadian itu, LPA Kecamatan Legok menyarankan pada beberapa orangtua serta faksi sekolah untuk lebih memerhatikan peseta didiknya, selapas bersekolah.
"Kita menyarankan pada orangtua, dan guru-guru supaya memberi instruksi buat anak muridnya yang memang dijemput selesai sekolah, menanti di sekolah," tandas ia.
Menurut dia, bila menanti di luar sekolah, tidak akan ada faksi yang jamin keselamatan anak. "Contohnya jika berlangsung kecelakaan, atau beberapa hal yang tidak diharapkan yang lain," katanya.
Kasat LantasPolres Tangsel AKP Lalu Hedwin membetulkan momen itu, sekarang korban dalam perawatan medis RS Siloam Hospital Lippo Village.
